Orang bijak sering berucap, "Hasil dipengaruhi oleh cara”.
Yap, tidak salah lagi!
Cara itu akan menentukan hasil. Dan setiap cara atau usaha yang kita lakukan cuma ada 2 kemungkinan, yaitu gagal atau berhasil. Mau berhasil ataupun gagal itu hanyalah akibat atas cara atau usaha yang kita
lakukan.
Dan yang jelas, berhasil itu harapan dan gagal itu menyedihkan! (efek kekecewaan susah-susah nulis naskah dan nggak
diterima *sedihh dah)
*terendus aroma curhat disini saudara saudara) Hahaha......
Untung saja saya selalu ingat nasehat ini,
“Allah Swt tidak mewajibkan setiap manusia
untuk berhasil, karena tugas dan kewajiban manusia adalah berusaha, dan yang Allah swt nilai bukan hasil tetapi seberapa
besar usaha dan kerja keras kita”
Mau gagal atau pun
berhasil itu nggak penting karena itu bukanlah sebuah akhir. Didalam
jatuh atau gagal ada pelajaran dan
didalam keberhasilan pun juga ada pelajaran. Dalam gagal ada sabar supaya terus berlatih
dan belajar untuk memperbaiki diri. Begitu pula dalam berhasil, harus ada syukur bahwa setiap keberhasilan yang kita dapatkan tidak akan diperoleh tanpa ijin–Nya.
Kalau kita diberi kegagalan maka bersyukurlah berarti kita
masih diberi kesempatan untuk mencoba. Setiap orang itu punya kesempatan ke
dua untuk berubah menjadi lebih baik, untuk belajar dari pengalaman dan kegagalan yang pernah diterimanya. Dan ketika gagal
sebenarnya seseorang itu telah menemukan
cara. Ya cara untuk gagal. Nemu cara ko untuk gagal??? Iya 100 % nulisnya
serius ini dan nggak pake bercanda!. Kalau kita tau dan menemukan cara yang kita pakai
ini gagal, otomatis kita mencoba dan memikirkan cara yang lain. Bagaimana
kita akan tahu cara untuk berhasil kalau kita tidak tau cara untuk gagal??? Rigghttt???
Jangan pernah menyerah dan teruslah berusaha selagi masih diberi
kesempatan. Ingat pepatah,
"Kalau tengah jatuh atau
gagal, Liatlah bagaimana anak kecil yang tengah belajar berjalan!“
Apa
ada seorang anak yang jatuh kemudian mengeluh kemudian menyerah tidak mau
belajar jalan lagi ? Wahh, Nggak ada sepertinya!
Kemudian ingat lagi, bagaimana Kolonel Sanders sampai ribuan menawarkan bumbu fenomenal kfc dan baru setelah kesekian ribu kali baru diakui atau bagaimana Thomas Alva Edioson sampai ribuan kali percobaan dan barulah yang kesekian ribu kalinya ia berhasil membuat sebuah lampu pijar.
Kira-kira mengapa mereka bisa berhasil? Karena mereka sama-sama memiliki sifat pantang menyerah dan tidak putus asa sampai mendapat apa yang diinginkan.
Nahh, sekarang pertanyaannya. Sudah berapa kalikah kita mencoba???