Hari ini selesai sudah saya membaca buku yang sangat
inspiratif, karya penulis muda Ahmad Rifa’i Rif’an yang sudah menelurkan
belasan karya, yang salah satunya berjudul “Man
Shabara Zhafira”.
Dalam buku yang saya beli sebelum berangkat ke daerah ini, banyak cerita motivasi yang dipaparkan
oleh penulis dengan rapi dan mengalir, sehingga sangat enak sekali dibaca.
Selain memberikan motivasi, buku ini lebih banyak menekankan pentingnya kesabaran
meraih kesuksesan dalam perjalanan hidup. Bahwa tugas manusia adalah berusaha
dan berdoa dengan sekuat tenaga dan meyakini dengan mantab bahwa Allah swt akan
memberikan sesuatu dengan indah pada waktunya. Berikut sedikit ulasan singkat
dari buku yang sangat bergizi dan high
recomended ini buat temen-temen semuaa...
********************
Jika seseorang ditanya, apakah menginginkan kesuksesan dalam
hidupnya? Pasti semua orang (yang tidak
gila) menginginkan kesuksesan. Tidak ada satu pun orang di dunia ini
yang menginginkan kegagalan dalam hidupnya. Seorang pelajar ingin sukses dalam studinya. Seorang
pegawai ingin sukses dalam karirnya. Seorang pebisnis juga ingin sukses dalam
usahanya. Seorang yang tengah jatuh cinta, ingin sukses dengan cintanya. Seorang
yang berencana segera menikah, juga pasti ingin sukses dalam
pernikahannya. Begitu pula yang sudah berumah tangga , ingin sukses dalam
mengarungi kehidupan rumah tangganya. Begitu seterusnya, semua orang
mengingingkan satu kata, yaitu ‘kesuksesan’.
Kalau semua orang mengharapkan yang namanya kesuksesan, lalu
kenapa sebagian besar orang malah banyak yang menemui kegagalan? Apakah penyebabnya???
Hal ini bisa disebabkan oleh paling tidak ada tiga
kemungkinan. Yang pertama, kemungkinan orang ini tidak tau bagaimana caranya
meraih kesuksesan. Yang kedua, orang ini tau cara bagaimana meraihnya tetapi
tidak melakukan apa-apa dan hanya diam saja. Yang ketiga orang ini tau persis
cara untuk meraih kesuksesan tetapi tidak sabar dalam menjalani proses menuju
ke tempat dimana benar-benar orang ini pantas dan berhak memiliki kesuksesan
dalam hidupnya.
Penyebab yang terakhir inilah yang seringkali menjadi
penghambat seseorang yang sudah punya impian yang matang dan harapan yang
tinggi namun jauh dari apa yang
diharapkan. Seperti kata pepatah “Jauh
panggang daripada bebequee”, ehh “dari
pada api maksudnya.” hehe
Semua pelajar tau kalau ingin pintar dan sukses dalam
studinya, satu-satunya langkah yang paling bisa ditempuh adalah dengan rajin
belajar, entah itu lewat buku, nanya guru, buka internet dan banyak cara yang
bisa dilakukan. Namun banyak dari kita yang tidak sabar untuk menjalani proses
tersebut. Malas, jenuh, bosan, dan banyak alasan lain yang membuat kita jadi
tidak rendah minat untuk belajar. Inginnya yang serba instan. Belajar sistem sks, tau
kan?? Sistem kebut semalam, hehe. Ini masih jauh lebih mendingan. Sekarang
metode bermacam-macam banyak digunakan, di
abad milenium yang serba canggih, semua dihalalkan untuk yang namanya mencontek.
Padahal kita juga tau tidak ada yang namanya pintar dan sukses dalam studi dari
hasil nyontek. Akibat dari yang seperti inilah semangat kita untuk meraih
kesuksesan jadi terkikis karena hal-hal sepele dan kita jadi terbiasa dengan
sesuatu yang serba instan.
Tadi baru seorang pelajar, kalau kita amati lebih mendalam
lagi. Seorang pekerja, pegawai, pebisnis dengan apapun usaha dan pekerjaannya,
yang berhasil sukses adalah dia yang telah berhasil melewati segala proses dan
rintangannya. Baik itu masalah, pelajaran kegagalan, dan berbagai batu
sandungan lainnya dengan jiwa penuh kesabaran pada diri mereka. Perbedaan tingkat
kesabaran inilah yang membedakan orang sukses dengan orang yang biasa gagal di
luar sana.
Dalam bukunya, penulis menyebutkan:
“Orang sukses
menjadikan gagal sebagai media pembelajarannya meraih puncak kesuksesan.
Sedangkan yang lain menganggapnya sebagai bencana. Orang sukses melihat
kebangrutan sebagai batu loncatan, sedangkan orang gagal menganggapnya sebagai
batu sandungan. Orang sukses menganggap masalah sebagai tantangan, sedang orang
gagal menganggapnya sebagai ancaman. Orang sukses menyikapi masalah dengan
kesabaran, sedang orang gagal menyikapi masalah dengan keluhan.”
Man Shabara Zhafira. Inilah rumus sakti dalam mewujudkan kesuksesan.
Jangan pernah melihat orang sukses hanya di puncak
kesuksesannya saja. Tetapi lihat juga prosesnya. Saya yakin apa yang didapatkan
sebanding dengan tingkat kesabaran dan pengorbanannya. Jangan hanya melihat
kesenangan dan indahnya berada dipuncak gunung tertinggi. Tetapi lihat jugalah
perjuangan berjalan berjam-jam bahkan berhari-hari di hutan, menguras peluh keringat dengan membawa
beban yang tidak ringan untuk menuju satu tujuan, yaitu ‘puncak kesuksesan’.
Tidak ada yang ujug-ujug,
langsung mendapatkan semua apa yang kita
inginkan. Semua pasti melalui jalan yang bertabur masalah, rintangan, godaan,
serta berbagai kesulitan yang harus kita hadapi. Seseorang bisa di katakan
pemenang jika telah berhasil menaklukan itu semua. Seseorang bisa disebut
berhasil dan sukses setelah dia dengan baik menuntaskan semua ujian dan
permasalahan yang diberikannya dengan penuh kesabaran. Sekali lagi, perhatikan
rumus hidup dari semua orang sukses di dunia. Man Shabara Zhafira!
Sekian
Semoga bermanfaat