Apa itu sepasang bidadari?? *yang sudah tau pura-pura
nggak tau dulu lah ya . . :)
Ilmu sepasang bidadari ini saya dapatkan dari sebuah buku yang #HighlyRecomended tulisan Ippho santosa, yang bahkan sudah 3-4 kali saya baca ulang, 7 Keajaiban
Rezeki saking bagusnya. Di dalam buku ini penulis menyebutkan,
Jika kita ingin meraih keajaiban-keajaiban
rezeki, mempercepat terkabulnya doa, mempercepat terwujudnya impian, dan ingin
mempercepat merubah nasib, maka hal terpenting untuk dilakukan adalah sampaikan
dan selaraskan doa atau impian kepada sepasang bidadari.
Sudah bisa nebak nihh kayaknya??! Yap, betul ! Sepasang bidadari ini bukan
punya 2 istri, tetapi adalah doa kedua orang tua dan pasangan kita... :)
Nahh, untuk bidadari yang pertama semua orang pasti punya, yaitu kedua
orang tua kita. Restu atau doa dari kedua orang tua merupakan kunci utama kesuksesan
dalam mewujudkan apa yang kita inginkan.
“Ridhallaah biridhal walidain", "Ridho Allah tergantung ridho ke dua
orang tua".
Saya tidak akan banyak membahas bidadari yang pertama ini karena sebelumnya
pernah saya bahas juga di sini, nihh --> Nasehat Seorang Ibu
Kali ini, saya mau fokus bahas bidadari yang ke dua, yaitu pasangan kita. Bagi
seorang yang sudah menikah, tentu sudah jelas suami/istri kitalah yang berperan
menjadi bidadari yang kedua. Seperti disampaikan diawal, dengan
selarasnya impian dan doa-doa kita dengan sepasang bidadari, maka impian
dan doa yang kita panjatkan akan lebih bersayap dan mengangkasaa.
Seperti kata pepatah,
" Setiap pria yang berhasil, dibelakangnya ada wanita
hebat yang mendampinginya".
Liat saja orang-orang sukses dan berhasil di sekeliling kita. Liat orang-orang seperti Mario Teguh, Jamil
Azzaini, Ippho santosa, Habibie-Ainun yang sekarang lagi rame diperbincangkan. Sudah
bisa lihat?? Pria-pria sukses pasti selalu didampingi oleh istri yang berperan
baik untuk suaminya. Rigghtttt?
Lalu bagaimana dengan kita yang belum menikah??
Nahhh, tentunya ini adalah salah PR sekaligus proyek terbesar kita (emang bangunan?!) Pekerjaan yang juga tengah saya lakoni, pencarian akan rezeki terbesar dalam hidup, seorang pendamping sekaligus partner yang diharapkan juga mampu untuk saling mengisi dan melengkapi sehingga terjalin keterpaduaan dalam mengarungi samudera kehidupan di dunia ini.
Bagaimana memilih pasangan hidup kita nanti???
Rasulullah sudah mengajarkan,
"Nikahilah wanita karena 4 hal, karena rupa/kecantikannya, karena hartanya, karena nasab/ keturunannya. Dan jika ingin selamat maka menikahlah karena agamanya".
Kalau kata pepatah jawa.“Liatlah bibit, bobot, dan bebetnya”,
Mencari seorang yang tidak hanya dijadikan istri tetapi juga calon ibu terbaik buat anak-anak kita nanti. Dianjurkan untuk melihat segala sisi, lihat bibit
atau keturunannya, bobot atau ilmunya
dan yang paling penting adalah akhlak dan agamanya yang harus di jadikan
pedoman.
Waduhh, berat ni pembahasannya...
Bagaimana cara menjemputnya???
Ahh, yang jelas, “Yang baik-baik itu untuk yang baik-baik dan yang
keji untuk yang keji.”
Allah
pasti akan memberi orang yang pantas dan layak untuk kita. So??? kalau mau yg
baik. ya mari pantas kan diri kita dulu. Tetapkan kriterianya dan ikhtiarkan dengan sebaik-baiknya tanpa melanggar
aturan-Nya. Tugas kita
bukan mencari tau siapa dia. Tetapi menyempurnakan ikhtiar untuk mendapatkan
yang layak untuk diri kita.
Bukan
menganggap kita tinggi, tetapi jadikan diri sebagai standart dan tolok ukur jodoh
kita. Supaya kalau ingin jodoh yang baik, kita selalu berupaya memperbaiki diri.
Sekian dulu. Mengakhiri tulisan ini mari kita saling mendoakan. Semoga kita diberikan kemudahan dan petunjuk serta mendapatkan
pasangan hidup yang terbaik. Sepasang bidadari yang tidak hanya bisa membawa kita bahagia di
dunia tetapi juga di akhirat kelak.
Amiinnn.....