Social Icons

Pages

Sunday, February 24, 2013

#selftalk 2


Kalau buku pelajaran aja rela bertahun2 dipelajari. Harusnya ajaran Al-Quran juga lebih banyak di kaji #selftalk

Kalau kata motivator aja banyak diikuti. Harusnya hehidupan Nabi juga lebih banyak diteladani #selftalk

Kalau cerita novel/ film aja sampe paham detail ceritanya. Harusnya Sirah Nabawiah juga lebih  paham lagi bahasannya #selftalk

Kalau masuk kantor telat seprapat jam aja malu. Harusnya bakal lebih malu lagi kalau sholat nggak tepat waktu #selftalk


Kalau buat jajan atau beli pulsa modem aja rela keluar ratusan ribu. Harusnya buat sedekah juga lebih dari  itu #selftalk

Kalau buat jalan2 aja selalu ada waktu. Harusnya sholat2 sunnah juga lebih banyak waktu #selftalk

Kalau buat kekasih dambaaan hati aja cintanya dikejar2 setengah mati. Harusnya cintanya  Nabi lah yg lebih  ia harap, karena syafaatnya yg kita butuh nanti #selftalk

Kalau pas Ujian aja rela persiapan berhari-hari. Harusnya lebih banyak juga persiapan buat bekal mati #selftalk

Wednesday, February 20, 2013

Amal Lengkapi Lisan


Kebanyakan orang melihat bukan apa yang disampaikan tetapi lebih ke siapa yang menyampaikan

Dan ternyata yang terpenting dalam menyampaikan adalah siapa yang menyampaikan daripada apa yang disampaikan

Apa yang disampaikan tidak terlalu penting daripada siapa yang menyampaikan

Persepsi orang atau apa yang orang lihat dengan diri kita menentukan berapa nilai ucapan-
ucapan yang keluar dari lisan kita

Ketika orang menilai kita terpercaya, baik, dan bersahaja maka apa yang kita katakan bisa lebih didengar dari dari pada yang orang lain katakan

Kata pepatah, “What you do speak so loudly that I can no hear what you say”

”Apa yang engkau perbuat lebih keras di telinga saya dari pada yg engkau sampaikan”

Oleh karena itu, apa yang kita perbuat jauh lebih berarti daripada apa yang kita katakan

Sesuaikanlah apa yang kita bicarakan dengan apa yang kita katakan. Sehingga perbuatan kita sesuara dan sekeras dengan apa yang kita keluarkan

Bangunlah kepercayaan sedini mungkin kalau kita layak untuk dipercaya, layak untuk didengar dan layak untuk dihargai

Walaupun begitu, tidak sampai kapanpun kita harus mengatakan apa yang orang lain inginkan

Karena perintah Allah adalah yang utama. Firman Allah “Janganlah kalian takut kepada manusia tetapi takutlah kepada-Ku”

Sampaikanlah kebenaran dan tidak ada tawar menawar. Tentunya dengan lisan yang baik  disertai amal yang menawan




Inspired by ceramah Ust Felix Siauw

Friday, February 15, 2013

Mau  khutbah Jum'at barusan ahh. Tumben2 berbekas. Lhah! Trus biasanya?? (nggak perlu di sebut) hehe :)

1. Tujuh Indikator Kebahagiaan menurut imam Ibnu Abbas. Sahabat Rasul yg 9 thn sdh hafal Quran. Ap sj itu?

2. Yg pertama adalaah Hati yang selalu bersyukur atau dikenal dengan Qonaah

3. Mensyukuri apapun yang diberikan Allah. Bukan atas apa yg kita terima tapi karena siapa kita mendapat.

4. Kita menyenangi sesuatu, harta atau apapun. Krn itu pemberian-Nya dan itu cukup menjadi sumber kebahagiaan

5. Dan knp banyak orang stress? Karena menjadikan sumber kebahagiaan pd materi dan apa mereka nikmati bukan dari siapa yg memberikan

6. Menerima takdir apa adanya. Merasa cukup ttp tidak pesimis. Krn selalu ingin lebih dalam hal iman dan hal kebajikan. "Qona'ah"

7. Yg kedua, Pasangan hidup yang shaleh/ah. “Dunia adalah perhiasan dan sebaik baik perhiasan adalah wanita sholihah”

8. Yg ketiga, anak yg shalih. Yang merupakan tabungan amal yg tdk akan terputus selama di dunia & akhirat bagi kedua orang tuanya

9. Break dulu dh  nya. Time to Lunch :)

10. Lanjut lagi dh. Sampe yg ke empat yaitu Lingkungan yg kondusif yang bisa mendukungmu utk selalu bertumbuh! :)

11. Pilih lingkungan dg memilih sahabat karib yg bsa meningkatkan kadar iman dan bisa memotivasi drimu utk selalu meningktkan kualitas diri

12. Yg kelima. Harta yg halal. Bukan semata2 karena banyaknya harta, tetapi karena keberkahan atas harta yg ia terima

13. Yg keenam. Semangat memahami agamanya. Semakin ia belajar mendalami agamanya semain ia merasa cinta dan ingin terus mempelajarinya

14. Yg terakhir. Umur yg berkah. Yg semakin bertambah umur semakin baik dan semakin semangat ibadahnya

15. Sekian dulu. Walupun susah mendapatkan semuanya setidaknya berusaha dg sekeras mungkin untuk mendapat sebagian diantaranya

16. Semoga Allah swt selalu melimpahkan rahmat & kasih sayangnya kepada hamba-Nya yg selalu meningkatkan kualitas diri. Aamiin.


Wednesday, February 13, 2013


Bagaimana menilai suatu benda berharga atau tidak, asli atau imitasi adalah dengan diuji. Contohnya berlian. Batu yang banyak digemari karena keunikannya, langkanya, keindahan warnanya dan kemurniaannya. Orang berani bayar mahal karena proses menjadikannya dari sebuah batu sampai menjadi berlian yang berharga ini susah dan perlu waktu yang sangat panjang.  

Saya tidak akan membahas bagaimana terbentuknya berlian. Tetapi lebih bagaimana menguji kemurnian dan keaslian dari berlian itu. Berlian yang asli tentu sangat berbeda dengan berlian imitasi. Yang jelas berlian asli, biji berliannya saja terbentuknya perlu waktu dan proses jutaan tahun belum pembuatannya menjadi sebuah berlian perlu waktu yang panjang dan tidak sembarangan. Dibentuk dan dibuat sedemikian rupa sampai menjadi benar-benar sempurna.

Bagaimana mengetahui berlian asli atau imitasi?

Pertama, bisa dengan jarum uji berlian. Gores berlian dengan jarum uji berlian. Kalau asli tidak akan tergores karena berlian asli sangatlah keras, lebih keras dari apapun. Kalau tergores berarti imitasi. Kemudian lihatlah kilau berlian. Kalau cahanya bening dan berkilau sempurna kemungkinan besar asli. Kalau tidak berarti imitasi. Bagaimana lagi? Dengan diamond tester, ukur berat jenisnya, dan masih banyak cara yang lain untuk menguji keaslian berlian.

Menilai asli tidaknya berlian saja perlu di uji. Apalagi cinta? #Uhuukk 

Dan bahkan segala sesuatu di dunia ini memang harus di uji. Iya bukan hanya perlu tapi harus. Terlalu banyak yang semu dan tidak jelas di dunia ini .

Cinta sejati juga kiranya perlu di uji.  Apakah asli atau kah imitasi? Apakah cinta sejati atau cinta palsuu?

Bagaimana mengetahui cinta sejati atau palsu?

Cinta sejati jelas tidak sama dengan nafsu. Kebanyakan yang kita lihat di film, di drama korea, lagu tentang cinta bukanlah cinta sejati tetapi nafsu. Karena hasratnya untuk memiliki dan untuk kepuasan pribadi.

Cinta sejati itu memberi, menghargai bukan memanfaatkan.

Cinta sejati tidak berorientasi pada fisik. Kalau orientasi fisik, kemudian ada hal yang membuat keindahan fisiknyanya berkurang, tidak cantik/tampan lagi, cintanya akan memudar dan hilang. Ini cinta palsu.

Cinta sejati tidak lekang di makan waktu dan jarak. Kalau cintanya kemudian terpisah jarak dan waktu kemudian luntur maka itu adalah cinta palsu.

Cinta sejati tidak bersyarat.  “Aku mencintaimu jika....”

Cinta sejati tidak beralasan. “Aku mencintaimu karena .... (fisik)

Cinta sejati tanpa syarat tetapi tidak buta. "Aku akan tetap mencintaimu bagaimanapun kondisimu, walaupun kutau kekuranganmu...."

Dan kesejatian cinta sejati adalah cinta yang berdasar kepada Dzat yang abadi. Cinta kepada Allah dan Rasulnya. Dengan cintanya berlandaskan iman dan akhlak karena Allah dan Rasulnya pastilah cinta itu kan selalu bersemi. 

Sudahkah cintamu kau uji?

Monday, February 11, 2013

Pernahkah pikiran dan hatimu selalu tertuju kepada seseorang?

Yang  saat sendiri ataupun di keramaian, yang ada di pikiranmu hanyalah  namanya

Atau pernahkah hatimu merasakan sakit ngilu, karena kerinduan ingin bertemu dengan seseorang itu?

Seseorang yang selalu kau sebut–sebut namanya. Membuatmu tak bisa tidur nyenyak. Pikiranmu  dibuat tak berhenti bekerja capek karena memikirkannya

Mencari-cari informasi apapun tentang dirinya. Bahkan sampai mengawasi setiap aktivitas dan gerak-gerik yang ia lakukan

Berharap-harap, membayangkan kehidupan bersamanya. Dengan itu saja hatimu sudah merasakan kebahagiaan tiada terkira

Yang sekedar menerima balasan smsnya sudah membuatmu senang bukan kepalang.

Bahkan ketika namanya disebut  dan terdengar di telingamu saja sudah membuat hatimu bergetar!

Jika kau pernah merasakan itu semua. Itulah “Desir-Desir Cinta”.

Dan Sesungguhnya kelak kita akan dikumpulan dengan orang-orang yang kita cintai. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam mencintai seseorang. Pastikan kita mencintai orang-orang yang benar dan layak untuk kita cintai.  

Jika seseorang itu ialah lelaki/ wanita pujaan hati anda, pasangan anda, itu adalah fitrah. Ya fitrah manusia yang dikaruniai rasa cinta dalam hatinya.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali-Imran (3): 14”)

Tetapi ingat! Jangan sampai menjadikan kecintaan kita kepada seseorang melebihi rasa kecintaan kita kepada “dia”. Dia yang lebih pantas dan yang berhak untuk kita cintai melebihi siapapun!

Siapakah dia? Dia bukan pasangan kita, bukan ibu kita, bukan ayah kita, bukan saudara, anak atau keluarga kita. Lantas siapa? Sesosok manusia yang berhak  dan semestinya menjadi orang yang paling kita cintai. Dia adalah manusia paling mulia, orang paling berpengaruh nomor satu di dunia, sebaik-baik suri teladan yang wajib kita contoh dan ikuti karena akhlaknya yang terpelihara. Dia tidak lain adalah Rasulullah Muhammad SAW.

Allahumma Salli ‘ala Muhammad Wa’ala ali Wasallim. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada beliau.

Manusia paling mulia yang membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang dengan cahaya Islam

Manusia yang semenjak lahir sudah kehilangan ayah dan usia 6 tahun sudah kehilangan ibundanya dan ia tetap sabar

Manusia yang semenjak kecil sudah menunjukkan kualitas akhlaknya yang mulia dengan tutur katanya yang menawan

Manusia yang tak kenal lelah memperjuangkan islam di tengah terpuruknya zaman yang terkenal jahiliah kala itu

Manusia yang menunjukan jalan yang lurus, jalan kebenaran. Namun ia malah mendapatkan balasan lemparan batu dan kotoran, dan ia tetap tegar

Manusia yang turun ke medan peperangan dan mempertaruhkan jiwanya sampai terluka sekujur tubuh dan wajahnya demi tegaknya agama Islam

Manusia yang di detik-detik menjelang wafatnya, masih saja memikirkan umatnya.

Yang ia dalam sakaratul maut dan menahan sakit yang luar biasa ia masih berdoa untuk umatnya

Bahkan menjelang ruh terlepas dari raganya kata terakhir yang ia ucapkan adalah, “Umatku. Umatku. Umatku.”

Sungguh, begitu besar kecintaan nabi kepada kita umatnya yang bahkan kita belum tentu untuk mencintainya

Begitu besarnya kecintaan nabi kepada kita yang berjarak ribuan tahun darinyaa. 

Kecintaan yang begitu dalam kepada kita yang justru sering untuk mengelak untuk mengikuti sunnah-sunnahnya

Apakah pantas orang seperti ini tidak mendapatkan porsi terbesar untuk kita cintai???


Jika bukan karena nabi, mungkin kita tidak akan mengenal indahnya ajaran islam

Jika bukan karena nabi, mungkin bagi anda para wanita akan di bunuh ketika lahir

Jika bukan karena nabi, kita tidak akan mendapat keberkahan dan syafaat dari beliau

Apakah pantas orang seperti ini tidak mendapatkan porsi terbesar untuk kita cintai?

Mari kita perbanyak bershalawat kepada beliau yang syafaatnya kita nanti-nantikan di yaumul akhir. Satu-satunya yang kita harapkan menjadi penyelamat di akhirat nanti.

Selain mangaguminya, bershalawat untuknya, berusaha mengamalkan dan mengikuti sunnah-sunnahnya hendaknya kita juga mencintainya lebih dari siapa pun.

Karena sesungguhnya seseorang akan berkumpul dengan siapa yang dicintainya. Dan semoga dengan mencintai nabi, insyaallah kelak kita juga dikumpulkan bersama beliau dalam surga-Nya.

Aamiinn...

.








Wednesday, February 6, 2013



Ketampanan seorang lelaki itu bukan dilihat dari elok paras wajahnya. Tetapi terlihat dari bagaimana ia memandang dunia

Ke'keren'an seorang lelaki juga bukan dilihat dari atlelis bentuk tubuhnya  Tetapi terlihat dari seberapa kuat ia menjaga shalat fardhu tepat pada waktunya

Bagaimana menilai baik-buruknya lelaki? Lihatlah bagaimana ia memuliakan ibunya

Dengan ia memuliakan seorang ibu yang melahirkannya, kemungkinan besar ia nanti juga akan memuliakan istrinya


Kalau ia saja kasar dan semena-mena kepada ibu yang tlah mengandungnya, Bagaimana mungkin ia akan bersikap halus dan manis kepada anda (kaum wanita) ?!




Bagaimana menilai keberanian seorang lelaki? Lihatlah ketika ia berjuang keras memegang teguh amanah walau berat untuk diembannya

Dengan amanahnya seorang lelaki akan tugasnya, kemungkinan besar ia juga akan bertanggung jawab sebagai imam dan kepala keluarga


Kalau amanah yang kecil saja tidak bisa ia jaga. Bagaimana mungkin ia akan amanah membawa biduk rumah tangga?!


Bagaimana menilai kewibawaan seorang laki-laki? Lihatlah ketika ia berdandan! (Lhoh! bukanbukan!) Tetapi lihatlah apa yang ia kenakan :)

Ketika ia kemana-mana mengenakan rok. Nahh, ini kejantanannya jelas dipertanyakan?! Hehehe 

(Serius seriuss...)



Kewibawaan lelaki bukan dilihat dari ototnya yang besar dan badannya yang gagah. Tapi terlihat dari kesabarannya dalam menghadapi musibah! (Inih baru benerr :D)


Kadar ke’tampan’an seorang lelaki juga bukan di ukur dari banyak wajahnya yang terpajang di cover majalah

Kadar ke’tampan’an seorang lelaki itu meningkat pesat kalau ia dekat dengan Yang Maha Rohmah

Tingkat ke'keren'an seorang lelaki juga bukan dilihat pada banyaknya wanita yang menyanjung dan memujanya 

Tingkat ke’keren’an seorang lelaki  itu akan tercermin dengan seiring pertambahan ilmu dan kerendahan hatinya


Lelaki sejati bukan dilihat dari banyaknya cinta yang ia taklukan. Tapi lihatlah kesetiaannya menanti pasangan sholihah yang ia idam-idamkan!

Lelaki sejati tidak akan menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ia lakukan. Karena ia akan berkomitmen atas apa yang ia ucapkan!

Lelaki sejati juga bukan tipe orang yang suka memberi harapan. Karena dia hanya serius membawa hubungannya ke jenjang pernikahan

Lelaki terbukti 'tampan', jika ia sudah mapan dan sukses  membawa wanita pujaannnya ke mahligai pernikahan, 

Dan jadilah ia 'lelaki idaman' jika berhasil mewujudkan keharmonisan kehidupan setelahnya menuju kebahagian dunia dan akhirat sebagai pelabuhan harapan :)

Monday, February 4, 2013

Mantel Hati



Ini mantel bukan sembarang mantel. Bukan sekedar pelindung dari ganasnya badai atau lebatnya hujan #MantelHati

Jika kebanyakan mantel cuma di pake waktu musim hujan, mantel ini tak kenal musim #MantelHati
Mau musim hujan, musim kemarau, mau musim duren sampe musim rambutan :D (kaya lgu nihh, hehe) #MantelHati
Mantel yang di elu-elukan bagi setiap insan yang hatinya mulai merasakan kedinginan #MantelHati
Mantel yang menjadi dambaan bagi siapa saja yang menginginkan kehangatan dan kebahagian #MantelHati
Mantel yang akan menyelimuti dari gundah gulana tak bertepi #MantelHati
Yang padanya terdapat obat pilu sekalligus penawar rindu #MantelHati
Mantel yang tak hanya sebagai peneduh jiwa, tetapi juga mampu menahan badai godaan yang menerpa #MantelHati
Yang  kan melindungi seraya menahan gejolak emosi hati #MantelHati
Sayangnya mantel ini tak dapat di beli. Hanya mampu didapat sesuai kadar iman dalam diri #MantelHati
Bagi sebagian orang ia akan datang sendiri. Bagi sebagian lagi butuh perjuangan sampai melibatkan jatuh bangunnya hati #MantelHati
Tapi tenang, setiap orang sudah di jatah mantelnya sendiri-sendiri. Tinggal tugas kita mencari 1 yang cocok dan pas di hati #MantelHati
Cuma butuh ketekunan dan kesabaran tiada bertepi untuk mendapatkan sebaik baik #MantelHati
Jika sudah dapat yang seperti ini harus banyak2 disyukuri dan di jaga sebaik-baiknya sekuat kemampuan diri :) #MantelHati 

Sunday, February 3, 2013

Narsis sebagian dari iman??! Gimana ceritanya? Apa hubungannya? Mungkin para pembaca sekalian bertanya-tanya akan judul yang agak nyeleneh di atas. Kalau “Kebersihan sebagian dari iman” iya. “Malu sebagian dari iman” sudah sering banget kita denger...Nahh ini???

Masa iya sih orang beriman itu narsis? Orangnya narsis di katakan beriman atau orang beriman itu punya satu sifat diantaranya narsis atau apa dengan narsis kita jadi beriman??? Lhahh?? Mana yang bener ini?

Sebentar dehh, sebelum bahas lebih jauh tentang narsis. Ngomong-ngomong apa itu narsis? istilah dari mana ni ya??   

Setelah coba tanya ke om google yang baik hati dan tidak sombong, karena mau-maunya di tanya-tanya apa aja, akhirnya ketemu juga. Nihh menurut wikipedia.com, narsis atau narsisme ( dari bahasa Belanda ternyata) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist)

Biasanya orang narsis ini suka eksis, Tiap liat kamera bawaan pose mulu. Nanti ujung-ujungnya di pamer-pamerin. Nggak di facebook dan twitter kerjaanya uplooad fotooo sampe timelinenya penuh dengan gambar foto dirinya sendiri (ya iyalah masa foto tetangga).

Hayoooo yang narsiss???

Nggak usah malu kalau emang narsis, saya sendiri, harus diakui suka foto. Tapi fotonya jelas, ada tujuan dan maksudnya ya ! Bukan karena nampang muka mejeng nggak jelas. Biasanya saya foto kalau ada moment tertentu buat mengabadikan moment tersebut. Misalnya pas lagi naik gunung, foto-foto di puncak gunung, pas jalan-jalan ke pantai, pas lagi berpetualang, nemu sesuatu yang unik dan rasanya perlu diabadikan. Jadilah berfoto ria supaya kita punya kenang-kenangan dengan tempat itu.

Ada yang salah dengan narsis dengan suka berfoto? Nggak tentunyanya, asal dengan catatan masih dalam batas wajar dan tidak berlebihan!

Kalau tiap hari minta foto, di mana-mana berpose, nggak di kamar, di mall, di jalan, di kamar mandi, masih juga berfoto. Ini jelas diluar kewajaran ya...

Memang apapun kalau berlebihan itu pasti ada mudhorotnya. Begitu juga kalau sudah mencintai dirinya berlebihan/ narsiss, akhirnya jadilah penyakit hati, menganggap dirinya sempurna, tidak bisa menghargai orang lain, suka dan berharap pujian. Tidak bagus tentunya kalau seperti ini. Sifat-sifat seperti inilah yang perlu dihindari.

Bagaimana kalau mencintai diri sendiri dalam batas yang cukup dan sewajarnya??! Nahh, ini justru sangat diperbolehkan dan diharuskan. Kenapa? Supaya kita jadi percaya diri dan tidak rendah diri. Kalau kita tidak mencintai diri sendiri bagaimana kita dicintai dan mencintai orang lain??? Setujuu??!!

Artinya ‘narsis’ itu boleh. Wong Allah aja Maha Narsis kok?!

Ehhh, maen-maen nih. Masa Allah SWT Maha Narsis? Yah iya lah. Justru hanya Dia lah yang sangat-sangat berhak untuk itu. Allah itu Maha Membanggakan Diri. Karena hanya Dia lah Yang Maha Menguasai dan Merajai. Sombong menjadi pakaiannya dan sudah sepantasnyalah karena hanya Dia dan tidak ada yang lain Yang Maha Berkuasa atas segala-galanya.

Bahkan Allah SWT waktu awal penciptaan manusia, pernah mem'bangga'kan manusia ( nabi Adam as ) di hadapan malaikat dan jin. Malaikat dan jin (iblis) pernah diminta bersujud di hadapan nabi Adam sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT. 

Apa ini bukan suatu kemuliaan bagi kita manusia. Artinya ada kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki oleh manusia dibandingakan makhluk Allah yang lainnya dengan catatan jika ia berilmu dan memiliki ketaqwaan kepada-Nya.

Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS.Al Mujadalah:11)

Saya tidak akan menarik kesimpulan dari tulisan ini. Jangan diterima mentah-mentah. tapi juga jangan juga buru-buru di tolak :)

Sekian.

Friday, February 1, 2013


“Biasanya yang mendua tidak akan mendapatkan satu hal pun”, sebuah quote yang mungkin sudah sangat sering kita dengar.

Larangan mendua ternyata tidak hanya berlaku dalam  suatu hubungan tapi juga dalam mengerjakan sebuah pekerjaan tidak boleh  yang namanya selingkuh atau mendua. Hehehe

Maksud hati mau mengerjakan banyak hal dan ingin menyelesaikan semua pekerjaan. Tetapi setelah habis batas waktu yang ditentukan ehh malah hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Jangankan akan selesai 2 pekerjaan, 1 pekerjaan pun jadinya malah tidak maksimal. Mungkin begitulah hasilnya kalau kita mendua atau tidak fokus dalam menngerjakan suatu pekerjaan.

Mungkin sebagian orang dikaruniai kemampuan multitasking, tetapi biar bagaimana pun ternyata fokus itu lebih baik dari pada semuamuanya mau dikerjakan. Boleh beralih mengerjakan pekerjaan yang lain jika telah selesai mengerjakan pekerjaaan yang satu.

Seperti yang diajarkan dalam surat Alam Nasyroh ayat 7-8

فارغب ربك وإلى . فانصب فرغت فإذا  

“Maka Apabila kamu telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan bersiap-siaplah menuju pekerjaan yang selanjutnya. Dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap”

Jangan berpindah kepada pekerjaan yang kedua sebelum menyelesaikan pekerjaan yang pertama. Bersungguh-sungguhlah mengerjakan 1 pekerjaan, baru setelah selesei, bersegeralah mengerjakan pekerjaan yang selanjutnya

Jangan sampai melakukan pekerjaan pertama tapi kita fokus ke pekerjaan ke dua, sehingga energi kita akan terpecah dan hasilnya pun pasti  tidak akan optimal.

Waktu sholat, fokuslah hanya pada gerakan dan bacaan sholat,  ingat hanya kepada Allah. Jangan sampai waktu sholat fokusnya ke pekerjaan rumah. Juga waktu melakukan pekerjaan rumah fokuslah hanya di pekerjaan rumah jangan mikirin si dia atau yang lain-lain. Nanti hasilnya tidak akan bagus. Juga waktu mikirin dia juga harus fokus jangan mikirin dia yang lain lagi...  Hehehe  *becanda :-)

Ketidakfokusan seperti  inilah yang menyebabakan kita kehilangan kekuatan dalam hidup ini. Ibarat dalam sholat tidak akan khusuk dan tuma'ninah. Padahal dalam sholat tuma'ninah merupakan rukun sholat. Setiap gerakan dan bacaan yang  tidak dilaksanakan dengan tuma'ninah maka akan percuma saja sholat kita.

Nahh, bagaimana caranya agar bisa fokus??? Berikut tips yang saya dapatkan dari ceramah motivasi, M. Syarif. Beliau menyampaikan ada 4 TIPS untuk menjadi orang yang fokus yaitu F-O-C-S!

Apa itu F-O-C-S???

Yang pertama adalah F-ind Out The Inner Potential  - Temukan potensi yang ada di dalam diri. Be your self! Jangan jadi orang lain.

Yang kedua, O-bey Your Deep Heart Feeling  - Taati dan patuhi hati nurani kita. Jangan mengikuti kebanyakan orang , karena hati nurani akan mengantarkan kita kepada kebenaran

Yang ketiga adalah C-oncentrate In One Direction – Berkonsentrasilah  pada satu titik, jangan sambil mengerjakan 1 pekerjaaan dengan mengerjakan yang lain.

Yang Ke empat, dan terakhir S-ervis Minded - Berusahalah jadi  pelayan yang baik kepada siapa pun. 

Dengan berusaha melayani, menolong dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang, maka insyaallah tangan Allah lah yang akan datang dan menolong dalam setiap masalah dan kesulitan hidup kita

Ya Allah hanya kepada-Mulah kami menyembah dan hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan . . .

Sekian

Labels

 

My Friends

My Twitter