Mau share filosofi menarik tentang “cermin". Rasulullah
pernah berkata, ” Seorang mukmin
adalah cermin bagi mukmin lainnya.... “
Tatkala kita bercermin dan menemui sesuatu yang tidak kita
sukai. Apakah yang akan kita lakukan? Merubah cermin???
Ternyata hal terbaik yang
dilakukan apabila melihat suatu kotoran pada cermin adalah merubah diri bukan
merubah cermin.
Begitupun dengan saudara kita sesama mukmin. Apabila kita melihat ada kebaikan
atau pun kejelekan yang tidak kita sukai. Maka perhatikanlah diri kita.
Perlakukanlah saudara kita sebagai cermin diri. Jika yang kita lihat adalah akhlak mulia pada
saudara kita, maka sepatutnyalah kita meneladaninya.
Jika yang kita lihat adalah aib
dan keburukannya, maka sudah sepatutnya
kita untuk koreksi diri.
Karena lingkungan disekitar
kita merepresentasikan seperti apa diri kita.
Begitu pun berlaku dengan
partner, sahabat, atau pasangan. Ketika kita melihat ada keburukan padanya,
mungkin seperti itu juga diri kita.
Maka tidak perlu untuk mengolok-olok,
mencemooh, apalagi sampai menyalahkannya.
Karena itu sama halnya dengan
kita mengata-ngatai bayangan cermin kita sendiri.
Tidak akan mungkin menuntut bayangan untuk berubah cermin tapi kita sendiri tidak berubah.
Maka ketika ingin lingkungan, partner,
jodoh, sahabat yang baik, tidak ada jalan lain selain diri kita menjadi
baik :)