Social Icons

Pages

Sunday, January 27, 2013

Orang Yang Bangkrut


Halo sidang pembaca sekalian? Lama nggak posting nih ke blog ini, jadi kangen :) Harap maklum aja, akhir-akhir  ini lagi kejar target setoran jadi masih kacau management waktunya #soksibuk :P hehe 

Kali ini saya mau share aja, catatan yang saya dapatkan saat mengikuti kuliah subuh beberapa waktu yang lalu.

Materi yang sangat menarik dan menginspirasi,  yaitu tentang orang yang bangkrut, disampaikan oleh ust @condro_triono 

Siapa orang yang bangkrut itu? Kata ustadz membuka materi kuliah subuh kala itu. Ayo coba kita jawab dulu. Orang yang bangkrut itu mungkin menurut kita adalah orang yang merugi harta benda, misalnya dalam bisniss  yang paling gampang diliat. Keluar modal 10 juta, yang balik hanya 1 juta. Ini bangkrut namanya..

Dalam sebuah hadist, Rasulullah ternyata juga pernah bertanya kepada para sahabat dengan pertanyaan yang sama,

“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?”  Kata Rasul. Para Sahabat pun menjawab  ”Orang bangkrut menurut kami ialah orang yang sudah habis hartanya, sudah habis dinarnya, dan sudah habis kenikmatan-kenikmatannya”.

Lalu apa kata Rasul? Apa benar jawaban dari sahabat tadi? Ternyata jawaban menurut kita dan para sahabat ini salah. Bukan seperti itu ternyata.

Rasulullah pun berkata:

“Sesungguhnya orang bangkrut di antara umatku ialah yang datang  mengahadap Allah SWT di hari kiamat kelak dengan membawa amal yang penuh tetapi amal kebaikannya terkikis oleh dosa-dosa yang dibuat ke orang lain”

Mengantongi amal yang penuh tetapi kok terkikis? Bagaimana bisa?

Dalam suatu riwayat, diceritakan bahwa di pengadilan akhirat nanti ada sekelompok orang yang sudah mengantongi amalan-amalan yang banyak seperti pahala-pahala salat, puasa, zakat, haji, dan amalan sunnah lainnnya yang telah ia kumpulkan selama hidup di dunia. Tinggal selangkah lagi masuk surga. Tiket surga sudah ditangan kalau bisa diibaratkan.

Tetapi dalam perjalanan ternyata ada batu sandungan  yang menghalangi untuk menuju kesana. Ia adalah dosa-dosa yang telah ia lakukan kepada orang lain tetapi belum sempat untuk meminta maaf kepadanya dan orang tersebut tidak ridho atasnya. Maka berhati-hatilah, bisa jadi orang kita dzalimi tersebut akan menuntut kita atas keburukan yang kita lakukan sewaktu hidup di dunia.

Kesalahan yang dilakukan walaupun kecil, tetap saja dosa dan akan dimintain pertanggungjawaban di pengadilan Allah Swt. Di pengadilan dunia mungkin bisa lolos, tetapi tidak akan ada yang bisa kececer walau sekecil biji zharah pun. Semua  pasti akan diadili dengan seadil-adilnya di pengadilan akhirat Allah Swt nanti.

Dalam hadist yang sama Rasulullah menyebutkan ada 5 dosa yang mengakibatkan amalan atau pahala yang kita kumpulkan jadi terkikis, yaitu tidak bisa menjaga hubungan baik dengan sesama, suka mencaci, menuduh/ fitnah, memakan harta/ korupsi, mengalirkan darah, dan memukul atau aniaya ke orang lain.

Contoh kecil.  Misal kita suka mencaci, atau menghina orang dan orang itu tidak ridho dan kita belum meminta maaf atasnya. Lalu seperti apa peradilannya diakhirat? Bagaimana cara menebusnya?

Dalam hadist dengan riwayat yang sama diberikan jawaban, maka dari amalan kebaikan yang telah kita kumpulkan, misalnya pahala sholat akan diberikan ke orang yang kita dzalimi. Itu baru dosa yang pertama lalu bagaimana jika kita juga mengerjakan dosa yang kedua, dan dosa-dosa yang selanjutnya, seperti sering menyebarkan berita bohong, suka menggosip, korupsi, memakan uang rakyat, menipu, dan sebagainya.

Maka akan diambillah amalan kebaikan kita yang lain, pahala puasa kita, pahala qiyamulail kita akan diambil, pahala zakat kita, sedekah kita akan diberikan kepada orang-orang yang yang telah kita dzalimi. 

Lalu bagaimana jika saking banyaknya orang yang telah terdzalimi dan amalan pahala kita telah habis. Dalam hadist ternyata juga sudah ada jawaban dan jawabannya sangat mengerikan.

.....Jika pahala-pahala kebaikannya habis sebelum semua yang menjadi tanggungannya terhadap orang-orang dipenuhi, maka akan diambil dari keburukan-keburukan orang-orang itu dan ditimpakan kepadanya; kemudian dia pun dilemparkan ke neraka.” (H.R Muslim )

Naudzubillahimindzalik.., 

Ternyata akan sia-sia saja jika hanya bagus dalam beribadah kepada Allah (hablumminallah) kalau hubungan dengan sesama tidak baik.Sungguh penyesalan dan keputus-asaan yang dideritanya tidak terkira akibat dari dosa-dosa kesalahan kepada orang lain.

Apa artinya sholatnya kenceng, umrahnya berkali-kali,  puasanya sering, tetapi hablumminnnasnya rusak. Percuma mengumpulkan amalan ibadah ritual sebanyak-banyaknya. Akan habis dan bangkrut bila tidak bisa menjaga hubungan baiknya dengan sesama.

Semoga kita dijauhkan dari dosa-dosa besar dan juga dosa-dosa kecil yang bisa mengikis amalan-amalan yang telah susah payah kita kumpulkan selama hidup di dunia ini.

Semoga kita juga tidak hanya bersemangat dan bagus dalam ibadah hablumminallah tetapi juga bagus dalam menjaga hubungan baik dengan sesama atau habluminannas

Semoga menjadi perenungan terutama buat penulis khususnya.
Sekian

Labels

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

My Friends

My Twitter