Social Icons

Pages

Wednesday, May 22, 2013


1. Bismillah, mau sharing. Rumus mencari calon pasangan hidup (istri/ suami). Direkomendasikan buat para jomblowan/wati yg berniat mencari belahan jiwanya :D

2. Kenali rumusnya baek-baek. Rumusnya adalah Agama dibagi Ilmu = Yang mendekati satu + C (Konstanta). Apa maksudnya?

3. Seperti yang diajarkan dalam agama, liatlah yang pertama agamanya. Selidiki dan  berilah penilaian akan agama dan keilmuannya.

4.  Yang bagus itu adalah jika pembagian antara nilai agama dan ilmunya adalah yang paling mendekati 1 (satu) . Kenapa bisa begitu??

5. Kalau hanya amalan agamanya bagus tapi ilmunya kurang ini namanya bahaya

6. Kalau hanya berilmu tetapi pengamalan agamanya kurang ini namanya celaka

7. Kemudian jangan lupa ditambah dengan C (konstanta).  C ini adalah kemampuan untuk mau tumbuh dan belajar :)

8. Semakin besar nilai konstanta maka akan semakin baik nilainya yang akan menambahkan nilai utama yang tadi.

9. Jangan pula berharap untuk dapat yang sempurna (1). Ingat baek- baek, tidak ada manusia yang sempurna dan tanpa cela. 

10. Untuk itu, carilah seorang yang mau belajar. Yang bisa saling mengisi kekurangan dan yang mau  terus bertumbuh untuk saling menyempurnakan

11. Lalu apakah boleh jika menilai calon dengan kriteria kecantikan/ ketampanan, kekakayaan, atau keturunannya?

12. Of course.. Ini sah-sah saja. Tidak ada yang  melarang. Tetapi ketiga poin ini adalah bonus, bukan dijadikan sebagai kriteria utama.

13.Kenapa tidak boleh menjadikan  fisik, harta, dan keturunan ini sebagai kriteria utama?

14. Karena jikalau hanya menjadikan fisik sebagai tolak ukur, maka dapat dipastikan 1-2 minggu setelah menikah rumput tetangga lebih hijau. Hehehe

15. Jikalau menjadikan harta sebagai tolak ukur, maka bukannya kekayaan tetapi kemiskinan yang kau dapat. Mencerminkan jiwanya yg  miskin.

16. Jikalau menjadikan nasab sebagai tolak ukur ni kita seperti orang arab jahiliah. Yang dilihat keturunan/nasabnya saja.

17. Jadikan agama sebagai tolak ukur utama, maka niscaya kamu akan beruntung seperti yang dijanjikan oleh Rasulullah. Sekian.

Sunday, May 12, 2013


1.Bismillah, mau sharing. Langkah menggapai rumah tangga sukses, sejahtera di dunia dan akhirat, rumah tangga surga bersama Ar-Rahman

2.Jadi terinspirasi, habis baca buku “Kupinang Engkau dengan Ar Rahman” karya mas Rudiyanto SW Al-Kedokany

3.Recomended buat yang merencanakan pernikahan. Penulis mengupas detail bgtt alasan, prosesi, keutamaan knp memilih hafalan surat Ar Rahman sebagai mahar 

4.Rasulullah bersabda ”Wanita paling mulia diantara umatku adalah wanita yang memiliki kecantikan prima (shalihah) dan yang mudah maharnya”

5.Menurut  Imam Ibnu Qayyim, “Jika seorang wanita ridha dg (mahar) ilmu  agama atau masuknya suami ke dalam islam atau bacaan Al Qurannya, maka hal itu merupakan yg paling baik serta mahar yang paling bermanfaat”

6.Apa makna dari mahar Ar Rahman? Adlh bukti kebenaran cinta kasih Ar Rahman, Tuhan Yang Maha Pengasih yg diberikan kpd mempelai laki-laki dan perempuan dalam ikatan yang sah

7.Mengapa Ar-Rahman? "Segala sesuatu memiliki pengantinnya, dan pengantin Al Quran adalah surat Ar Rahman" (Rasulullah)

8.Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman (merenungi dan metadabburinya), Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepada-Nya."

9.“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan??? Maha agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan karunia” (Ar-Rahman:77-78)

10.Memberikan mahar Ar Rahman adalah sama halnya dengan meneladani para kekasih Allah yg jg memberikan mahar Ar Rahman (dr segi makna ataupun bahasa)

11.Nabi Adam menikahi Hawa dengan mahar Ar-Rahman, pembacaan shalawat kepada manusia terbaik kekasih Allah, Rasulullah Muhammad SAW

12.Rasulullah memberikan mahar terbaik kepada wanita terbaik, Khadijah berupa Ar Rahman berupa cinta dan kasih sayang karena Allah semata

13.Ali bin Abi Thalib memberi mahar kpd Fathimah, putri Rasulullah dg Ar-Rahman berupa Syafaat Rasulullah kpd seluruh umatnya

14.Ummu Sulaim, sahabat wanita yg begitu mencintai Rasulullah memilih mahar Ar-Rahman, berupa keIslaman dari Abu Thalhah

15.Nabi pun pernah menikahkan sahabatnya dengan seorang wanita yang menawarkan diri kepadanya dengan hafalan Quran yang dia hafal

16. Dan saya pun jadi terinsipirasi ingin menghadiahkan hadiah mahar pernikahan terbaik berupa  Ar Rahman. :D

17. Apa sudah cukup keluarga yang berdasar pada Ar-Rahman? Wah belum cukuppp..  Ada 7 langkah menciptkan rumah tangga surga bersama Ar-Rahman

18. Pertama, Terangilah dan tenangkanlah rumah tanggamu dg berdzikir kpd Ar Rahman sebannyak-banyaknya dan istiqomah

19.Kedua. Hiasilah rumah tanggamu dg pengkhidmatan krn Ar Rahman

20. Ketiga.Jadikanlah dirimu sbg pekerja Ar Rahman, istrimu sebagai bidadarimu dan rumahmu sebagi surgamu

21. Keempat. Jauhkanlah rumah tanggamu dari makanan haram

22. Kelima.Indahkanlah rumah tanggamu dg bacaan Al Quran

23. Keenam. Muliakanlah rumah tanggamu dg shalat malam

24. Ketujuh. Rawatlah rumah tanggamu dg cinta, kasih sayang dan saling pengertian karena Ar Rahman

Monday, April 15, 2013



Semenjak diskusi malam  itu, rasanya diri ini harus semakin banyak lagi istikharah, mendekat erat ke Rabb Yang Menakdirkan dan Yang Maha Mengetahui Kebaikan bagi setiap hamba-Nya,  meminta petunjuk dengan banyak-banyak berdoa, untuk mendapatkan mana yang terbaik.

Sebuah  tugas berat dan  juga terpenting sebagai seorang lelaki. Sebuah pilihan sulit yang tidak bisa diputuskan sambil lalu. Tidak bisa di ulang dan hanya boleh sekali seumur hidup. Jangan sampai salah  memilih karena ketika sudah memilih maka keputusan ini akan berlaku selamanya. Bahkan tidak hanya didunia tetapi juga akan dimintai pertangggung jawabannya nanti di kehidupan yang kekal abadi yaitu kehidupan akhirat.

Apa ituu....??? Iya, tugas itu adalah ketika harus memilih istri dan sekaligus  memilihkan calon  ibu buat anak-anak nanti :)

Sidang pembaca sekalian bisa mengira-ngira arah tulisan ini akan berlanjut...???

Maaf  ya buat para kaum hawa sekalian. Sudah menjadi fitrahnya kaum lelaki itu adalah membanding-bandingkan di antara satu calon dengan yang lain. Tidak puas hanya dengan yang satu, tetapi  biasanya ada beberapa alternatif pilihan lain. Ya meskipun ada juga beberapa yang fokus pada satu pilihan, tetapi kebanyakan juga memiliki beberapa pilihan meskipun tetap memiliki kecondongan ke yang satu. Dengan si A atau si B? Menimbang-nimbang positif negatifnya, kebermanfaatan dan kebaikannya untuk kehidupannya kelak..

“Laki-laki itu punya hak untuk memilih dan wanita juga punya hak untuk menolak”.

Jadi buat kaum hawa jadikanlah dirimu layak untuk dipilih. Dan untuk kaum lelaki dewasalah ketika memilih. Jangan egois dalam memilih pasangan. Karena ada hak untuk calon anak-anakmu kelak yaitu berhak mendapatkan seorang imam dan ibu yang terbaik.

Ada orang bijak pernah berkata,

 “Jika seorang pria itu dipilih karena kedewasaannya maka seorang wanita dipilih karena kesiapannya.”

Terlepas dari itu, sebagai seorang muslim tentunya ada yang harus dijadikan pegangan yaitu sebaik-baik tuntunan Rasulullah SAW, bahwa dalam memilih pasangan  yang perlu utamakan adalah agamanya, supaya kamu jadi orang yang beruntung.

“Wanita itu dinikahi karena 4 hal, karena kecantikannya, karena hartanya, karena nasabnya, dan karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya supaya kamu beruntung.

Dalam sebuah buku psikologi yang pernah saya baca menyebutkan bahwa, laki-laki dan wanita itu sangat berbeda. Lelaki itu berpikir dengan mengedepankan logika sedangkan wanita lebih ke emosi. Lelaki itu butuh pertimbangan dari banyak hal dan tidak cukup sebentar dalam memutuskan sesuatu. Iya, memang butuh waktu lama, tetapi tatkala ia sudah mendapatkan  sebuah keyakinan itu, tidak akan ada yang akan menghentikannya. Biarpun harus mendaki gunung tertinggi atau menyelami laut terdalam sekalipun semua akan ia lewati. #halahh.

Lalu bagaimana dengan wanita? kalau wanita kemungkinan ia lebih emosional atau mengedepankan emosi. Ia akan memutuskan sesuatu sesuai apa yang ia rasakan saat itu. Jadi seringkali wanita itu gampang banget dibikin emosinya naik dan turun. Gampang bahagia tetapi juga sekaligus gampang nangis. Betul nggak sih??? karena itu lah Allah menciptakan manusia saling berpasang-pasangan karena secara fitrah keduanya saling membutuhkan. Dan Allah juga telah menjadikan laki-laki adalah sebagai imam (pemimpin) bagi kaum wanita karena telah Allah lebihkan sebagian mereka (laki-laki) diantara sebagian yang lain (kaum wanita). ( An-Nisa:34)

Kembali lagi lagi ke topik. Selain aspek agama, visi hidup dan kecocokan hati, ada hal yang lain yang tidak kalah penting ketika dalam memilih pasangan, hal itu adalah ridho orang tua. Setelah menemukan seseorang yang dirasa cocok maka tugas selanjutnya adalah meminta keridhoan orang tua. Karena menikah tidak cukup hanya menyatukan dua insan tetapi juga menyatukan dua keluarga. 

Seandainya dalam proses pranikah saja tidak klop maka jangan sampai untuk dipaksakan. Karena badai setelah pernikahan jauh lebih dahsyat ketimbang proses pranikah. untuk itu harus sedia ilmu dan kesiapan untuk menghadapinya. Belajarlah jadi pasangan yang bisa dijadiakan tempat berpegangan antara satu dengan yang lainnya.

Ada beberapa tipe orang tua dalam memperlakukan anaknya. Ada yang menyerahkan semua keputusan kepada sang anak. Ada juga yang mungkin memiliki kriteria yang diinginkan oleh orang tua terhadap sang calon. Tentunya ini sah-sah saja, tidak ada larangan untuk itu.

Ketika mendapati orang tua dengan tipe yang pertama tentunya ini keberuntungan karena tidak ada halangan lagi rasanya untuk segera melangsungkan pernikahan. Ada 3 hal yang harus  disegerakan dan nggak boleh ditunda-tunda kata Rasul, yaitu membayar hutang, mengebumikan jenazah, dan satu lagi adalah menikah. Kalau 3 hal ini tidak segera dilakukan, maka akan ada mudhorot yang ditimbulkan.

Lalu bagaimana jika mendapati orang tua kita adalah tipe yang kedua? Ini bukan pula keberuntungan tetapi juga bukan sebuah kerugian, kita hanya perlu usaha yang lebih dari biasa. Karena sebenarnya semua orang tua pada prinsipnya sama, hanya ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Kalau orang tua menghendaki kriteria sang calon semisal harus yang satu suku, satu etnis, atau satu lingkungan yang dekat misalnya. Maka sepatutnya kita menghargainya. Meskipun tidak ada dalam agama ajaran seperti itu, tetapi berhubung orang tua yang menyampaikan haruslah di hormati. Jangan menolak tetapi jangan juga mengiyakan.  

Jangan sampai memaksakan kehendak, karena ketika orang tua tidak ridho dan kita tetap memaksakan diri, berhati-hatilah karena tidak ada sesuatu akan menjadi baik dan berkah jika orang tua tidak merihoi.

Ridhaallah biridhal walidain.” Ridha Allah SWT tergantung ridho orang tua.

Semua perlu proses,  tatkala ada masalah dalam perjalanan menuju pernikahan itu adalah hal yang wajar. Yakinlah setiap masalah yang datang akan membuat kita menjadi lebih kuat dan dewasa. Semoga Allah SWT meringankan langkah kaki kita menuju dalam kebaikan.   

Menutup tulisan kali ini ijinkan saya mengutip 2 nasehat bijak bagi pembaca yang tengah dalam penantian.

"Yakinlah engkau wahai lelaki, Palaut yang handal tidak akan dihasilkan dari laut yang tenang. Ketika Allah memberimu masalah bertubi-tubi, sesungguhnya Dia bermaksud untuk menguatkanmu menjadi seorang imam (pemimpin) yang tahan uji."

"Begitupun engkau wanita. Yakinlah, ketika Allah memberimu airmata selama penantian, sesungguhnya Dia sedang mempersiapkanmu menjadi seorang istri yang lebih tangguh dalam menghadapi cobaan."

Sekian.

Sunday, April 14, 2013

Filosofi Cermin

Mau share filosofi menarik tentang “cermin". Rasulullah pernah berkata, ” Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya.... “

Tatkala kita bercermin dan menemui sesuatu yang tidak kita sukai. Apakah yang akan kita lakukan? Merubah cermin???

Ternyata hal  terbaik yang dilakukan apabila melihat suatu kotoran pada cermin adalah merubah diri bukan merubah cermin.

Begitupun dengan saudara kita sesama  mukmin. Apabila kita melihat ada kebaikan atau pun kejelekan yang tidak kita sukai. Maka perhatikanlah diri kita.

Perlakukanlah saudara kita sebagai cermin diri. Jika yang kita lihat adalah akhlak mulia pada saudara kita, maka sepatutnyalah kita meneladaninya.

Jika yang kita lihat adalah aib dan keburukannya, maka  sudah sepatutnya kita untuk koreksi diri.

Karena lingkungan disekitar kita merepresentasikan seperti apa diri kita.

Begitu pun berlaku dengan partner, sahabat, atau pasangan. Ketika kita melihat ada keburukan padanya, mungkin seperti itu juga diri kita.

Maka tidak perlu untuk mengolok-olok, mencemooh,  apalagi sampai menyalahkannya.

Karena itu sama halnya dengan kita mengata-ngatai bayangan cermin kita sendiri.

Tidak akan mungkin menuntut bayangan untuk berubah cermin tapi kita sendiri tidak berubah.

Maka ketika ingin lingkungan, partner, jodoh, sahabat yang baik, tidak ada jalan lain selain diri kita menjadi baik  :)

Wednesday, April 10, 2013

Kerikil Kecil



Jangan menganggap remeh kebiasaan-kebiasaan kecil, karena bangunan yang paling kokoh sekalipun tersusun dari semen dan kerikil.

Hal besar selalu dimulai dari hal yang kecil-kecil.

Jangan harap bisa melakukan perubahan yang besar kalau masih menyepelekan hal-hal kecil.

Seringkali kita harus diberi peringatan keras dulu baru kemudian kita tersadar

Setelah kita ditimpa bencana besar,  kita baru sibuk mempersiapkan  diri.

Ketika kesehatan sudah memberikan alarm gawat, kita baru sadar ternyata pola makan kita salah.

Ketika kita sudah jatuh sakit barulah memikirkan buruknya kebiasaan hidup kita.

Setiap kebiasaan selalu membawa kensekuensi, bisa positif atau bisa juga negatif.

Waspadailah apa yang sering kita lakukan apakah positif atau negatif.

Dari hal-hal kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang!

Selalu tanyakan ke hati nurani karena hati nurani akan menunjukkan kepada kebenaran.

Apakah ini baik untuk saya?

Apakah ini baik untuk masa depan saya? agama saya? keluarga saya? Anak-anak saya? Lingkungan sekitar saya? 

Carilah jawaban dari setiap pertanyaan dan biarkan hati nurani kita yang menjawabnya

Tidak ada kata terlambat untuk perubahan yang lebih baik.

Sudahkah kita memastikan hidup kita berjalan ke arah yang lebih baik?

Sunday, April 7, 2013


Semakin besar yang kita inginkan, maka semakin besar pula pengorbanannya 

Tidak ada keberhasilan atau kesuksesan dengan persiapan yang  sekedarnya

Keinginan besar sudah semestinya diiringi dengan persiapan, investasi, dan pengorbanan yang besar dibandingkan yang lainnya

Bagaimana cara menginginkan sesuatu yang belum pernah kita dapatkan adalah dengan menggunakan cara-cara  yg belum pernah kita lakukan.

Bagaimana cara  mendapatkan hasil diatas orang rata-rata adalah  membangun kebiasaan diluar orang  kebanyakan.

Mau pilih jalan mudah atau jalan yang tidak mudah? Pilih jalan yang mudah jika ingin seperti orang kebanyakan.

Dan hanya orang istimewa yang berani mengambil jalan yang tidak mudah.

Karena cara yang tidak tidak mudah itu banyak godaaan, butuh pengorbanan dan perlu waktu yang tidak sebentar, sehingga hanya sedikit orang yang mau melakukannya

Ingat, "Hasil yang didapat sepadan dan sesuai dengan yang dikeluarkan." 

Semua berlangsung sesuai hukum alam yang telah ditetapkan-Nya.

Hanya orang-orang istimewa yang memilih mengerjakan sesuatu diluar kebiasaan yang akan memperoleh hasil yang  tidak pernah orang lain dapatkan

Hanya orang-orang luar biasa yang berani berkorban lebih banyak yang akan meraih prestasi diatas orang kebanyakan

Sekarang pertanyaannya,  mau jadi yang biasa atau  istimewa?

Sunday, March 3, 2013

#WaitAMinute

Ada pepatah arab mengatakan “Man Shabara Zhafira”, Bersabarlah  maka kamu akan beruntung  #WaitAMinute  

Bertahanlah sampai saat terakhir, karena biasanya saat-saat terjepit itulah  miracle atau  keajaiban  akan terjadi #WaitAMinute  


Allah seringkali memberikan kejutan yg tidak terbayangkan sebelumnya saat detik perjuangan terakhir dimana kita merasa sudah tidak akan sanggup  #WaitAMinute 


Tuntaskan  kesulitan demi kesuliatan yang datang karena kemudahan yang dijanjikan pasti akan datang #WaitAMinute 

Berprasangkalah baik kepada-Nya. Bekerjalah sekeras-kerasnya. Berdoa sekuat-kuatnya dan bersabarlah dengan segala keputusan-Nya  #WaitAMinute
    
Usahakan apapun dengan sebaik-baik kemampuan yang kita bisa. Kemudian  pasrahkanlah semua kepada-Nya karena cuma Dia sebaik-baik pemberi keputusan  #WaitAMinute  
  
Disaat orang-orang kehilangan harapan. Tetaplah yakin, karena disanalah  sesungguhnya letak ujian keimanan #WaitAMinute  

Disaat kita menunggu harapan yang tak kunjung datang, tetaplah optimis. Sesungguhnya Dia hendak menguji  seberapa kuat nilai keyakinan kita #WaitAMinute  

Disaat istikharah kita belum juga memberikan  jawaban, teruslah bersabar. Sesungguhnya Dia Maha tepat waktu memberikan apa-apa yang kita butuhkan #WaitAMinute  

Teruslah ikhitiar dan tawakkal Tidak ada yang sia-sia. Dibalik semua kejadian pasti ada pelajaran dan hikmahnya #WaitAMinute  

Mungkin kenapa Dia tidak kunjung memberikannya karena Dia anggap kita belum pantas, atau  mungkin juga hal itu bukanlah  yang terbaik bagi kita #WaitAMinute  

Tidak usah ke GR-an apa yang kita ingin belum tentu yang kita butuh dan  terbaik bagi kita #WaitAMinute  

Dia lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Maka sertakanlah Dia dalam setiap keputusan dan langkah kaki kita #WaitAMinute  

Terus pantaskan pantaskan dan pantaskan, sehingga kita layak untuk menerimanya #WaitAMinute

Teruslah berdoa berdoa dan berdoa, sehingga Dia memberikan yang terbaik yang pantas untuk kita #WaitAMinute  
  
Kenapa doa dan keinginan belum kunjung terjawab?  mungkin karena Dia ingin kita lebih dekat dan terus bermunajat kepada-Nya #WaitAMinute  

Dia suka mendengar rintihan doa-doa kita dan tak ingin segera mengakhirinya.#WaitAMinute  

Perlu juga curiga jika keinginan kita begitu mudahnya Dia berikan. Mungkin ada sesuatu yang  Dia  tidak suka dengan kita #WaitAMinute

Teruslah berbaik sangka, berusaha menanamkan keyakinan bahwa Dia akan  memberikan miracle saat terakhir dan saat benar-benar kita butuhkan #WaitAMinute

Saturday, March 2, 2013


Orang bijak sering berucap, "Hasil  dipengaruhi oleh cara”.

Yap, tidak salah  lagi! Cara itu  akan menentukan hasil. Dan  setiap cara atau usaha yang kita lakukan cuma ada 2 kemungkinan, yaitu gagal  atau  berhasil. Mau berhasil ataupun gagal  itu hanyalah  akibat atas cara atau usaha yang kita lakukan.

Dan yang jelas, berhasil itu harapan dan gagal itu menyedihkan! (efek kekecewaan susah-susah nulis naskah dan nggak diterima *sedihh dah) 
*terendus aroma curhat disini saudara saudara) Hahaha......

Untung saja saya selalu ingat nasehat ini, 

“Allah Swt tidak mewajibkan setiap manusia untuk berhasil, karena tugas dan kewajiban  manusia adalah berusaha, dan  yang Allah swt nilai bukan hasil tetapi seberapa besar usaha dan kerja keras kita”

Mau gagal atau  pun berhasil  itu nggak penting karena itu bukanlah sebuah akhir. Didalam jatuh atau gagal ada pelajaran dan didalam  keberhasilan  pun juga ada pelajaran. Dalam gagal ada sabar supaya terus berlatih dan  belajar  untuk memperbaiki diri. Begitu pula dalam  berhasil, harus ada syukur bahwa setiap keberhasilan yang kita dapatkan tidak akan diperoleh tanpa ijin–Nya.

Kalau kita diberi kegagalan maka bersyukurlah berarti kita masih diberi kesempatan untuk mencoba. Setiap orang itu punya kesempatan ke dua untuk berubah  menjadi lebih baik, untuk belajar dari pengalaman dan kegagalan yang pernah diterimanya. Dan ketika gagal sebenarnya seseorang itu  telah menemukan cara. Ya cara  untuk gagal.  Nemu cara ko untuk gagal??? Iya 100 % nulisnya serius ini dan nggak pake bercanda!. Kalau  kita tau dan menemukan cara yang kita pakai ini gagal, otomatis kita mencoba dan memikirkan cara yang lain.  Bagaimana kita akan tahu cara untuk berhasil kalau kita tidak tau cara untuk gagal??? Rigghttt???

Jangan pernah  menyerah  dan teruslah berusaha selagi masih diberi kesempatan. Ingat pepatah, 

"Kalau tengah jatuh atau gagal,  Liatlah bagaimana anak kecil yang tengah belajar berjalan!“ 

Apa ada seorang anak yang jatuh kemudian mengeluh kemudian menyerah tidak mau belajar jalan lagi ? Wahh, Nggak ada sepertinya!

Kemudian  ingat lagi, bagaimana Kolonel Sanders  sampai ribuan menawarkan  bumbu fenomenal kfc dan baru setelah kesekian ribu kali baru diakui atau  bagaimana Thomas Alva Edioson sampai ribuan kali percobaan dan barulah yang kesekian ribu kalinya ia berhasil membuat sebuah lampu pijar. 

Kira-kira mengapa mereka bisa berhasil? Karena mereka sama-sama memiliki sifat pantang menyerah dan  tidak putus asa sampai mendapat apa yang diinginkan.

Nahh, sekarang pertanyaannya. Sudah berapa kalikah kita mencoba???

Sunday, February 24, 2013

#selftalk 2


Kalau buku pelajaran aja rela bertahun2 dipelajari. Harusnya ajaran Al-Quran juga lebih banyak di kaji #selftalk

Kalau kata motivator aja banyak diikuti. Harusnya hehidupan Nabi juga lebih banyak diteladani #selftalk

Kalau cerita novel/ film aja sampe paham detail ceritanya. Harusnya Sirah Nabawiah juga lebih  paham lagi bahasannya #selftalk

Kalau masuk kantor telat seprapat jam aja malu. Harusnya bakal lebih malu lagi kalau sholat nggak tepat waktu #selftalk


Kalau buat jajan atau beli pulsa modem aja rela keluar ratusan ribu. Harusnya buat sedekah juga lebih dari  itu #selftalk

Kalau buat jalan2 aja selalu ada waktu. Harusnya sholat2 sunnah juga lebih banyak waktu #selftalk

Kalau buat kekasih dambaaan hati aja cintanya dikejar2 setengah mati. Harusnya cintanya  Nabi lah yg lebih  ia harap, karena syafaatnya yg kita butuh nanti #selftalk

Kalau pas Ujian aja rela persiapan berhari-hari. Harusnya lebih banyak juga persiapan buat bekal mati #selftalk

Wednesday, February 20, 2013

Amal Lengkapi Lisan


Kebanyakan orang melihat bukan apa yang disampaikan tetapi lebih ke siapa yang menyampaikan

Dan ternyata yang terpenting dalam menyampaikan adalah siapa yang menyampaikan daripada apa yang disampaikan

Apa yang disampaikan tidak terlalu penting daripada siapa yang menyampaikan

Persepsi orang atau apa yang orang lihat dengan diri kita menentukan berapa nilai ucapan-
ucapan yang keluar dari lisan kita

Ketika orang menilai kita terpercaya, baik, dan bersahaja maka apa yang kita katakan bisa lebih didengar dari dari pada yang orang lain katakan

Kata pepatah, “What you do speak so loudly that I can no hear what you say”

”Apa yang engkau perbuat lebih keras di telinga saya dari pada yg engkau sampaikan”

Oleh karena itu, apa yang kita perbuat jauh lebih berarti daripada apa yang kita katakan

Sesuaikanlah apa yang kita bicarakan dengan apa yang kita katakan. Sehingga perbuatan kita sesuara dan sekeras dengan apa yang kita keluarkan

Bangunlah kepercayaan sedini mungkin kalau kita layak untuk dipercaya, layak untuk didengar dan layak untuk dihargai

Walaupun begitu, tidak sampai kapanpun kita harus mengatakan apa yang orang lain inginkan

Karena perintah Allah adalah yang utama. Firman Allah “Janganlah kalian takut kepada manusia tetapi takutlah kepada-Ku”

Sampaikanlah kebenaran dan tidak ada tawar menawar. Tentunya dengan lisan yang baik  disertai amal yang menawan




Inspired by ceramah Ust Felix Siauw

Friday, February 15, 2013

Mau  khutbah Jum'at barusan ahh. Tumben2 berbekas. Lhah! Trus biasanya?? (nggak perlu di sebut) hehe :)

1. Tujuh Indikator Kebahagiaan menurut imam Ibnu Abbas. Sahabat Rasul yg 9 thn sdh hafal Quran. Ap sj itu?

2. Yg pertama adalaah Hati yang selalu bersyukur atau dikenal dengan Qonaah

3. Mensyukuri apapun yang diberikan Allah. Bukan atas apa yg kita terima tapi karena siapa kita mendapat.

4. Kita menyenangi sesuatu, harta atau apapun. Krn itu pemberian-Nya dan itu cukup menjadi sumber kebahagiaan

5. Dan knp banyak orang stress? Karena menjadikan sumber kebahagiaan pd materi dan apa mereka nikmati bukan dari siapa yg memberikan

6. Menerima takdir apa adanya. Merasa cukup ttp tidak pesimis. Krn selalu ingin lebih dalam hal iman dan hal kebajikan. "Qona'ah"

7. Yg kedua, Pasangan hidup yang shaleh/ah. “Dunia adalah perhiasan dan sebaik baik perhiasan adalah wanita sholihah”

8. Yg ketiga, anak yg shalih. Yang merupakan tabungan amal yg tdk akan terputus selama di dunia & akhirat bagi kedua orang tuanya

9. Break dulu dh  nya. Time to Lunch :)

10. Lanjut lagi dh. Sampe yg ke empat yaitu Lingkungan yg kondusif yang bisa mendukungmu utk selalu bertumbuh! :)

11. Pilih lingkungan dg memilih sahabat karib yg bsa meningkatkan kadar iman dan bisa memotivasi drimu utk selalu meningktkan kualitas diri

12. Yg kelima. Harta yg halal. Bukan semata2 karena banyaknya harta, tetapi karena keberkahan atas harta yg ia terima

13. Yg keenam. Semangat memahami agamanya. Semakin ia belajar mendalami agamanya semain ia merasa cinta dan ingin terus mempelajarinya

14. Yg terakhir. Umur yg berkah. Yg semakin bertambah umur semakin baik dan semakin semangat ibadahnya

15. Sekian dulu. Walupun susah mendapatkan semuanya setidaknya berusaha dg sekeras mungkin untuk mendapat sebagian diantaranya

16. Semoga Allah swt selalu melimpahkan rahmat & kasih sayangnya kepada hamba-Nya yg selalu meningkatkan kualitas diri. Aamiin.


Wednesday, February 13, 2013


Bagaimana menilai suatu benda berharga atau tidak, asli atau imitasi adalah dengan diuji. Contohnya berlian. Batu yang banyak digemari karena keunikannya, langkanya, keindahan warnanya dan kemurniaannya. Orang berani bayar mahal karena proses menjadikannya dari sebuah batu sampai menjadi berlian yang berharga ini susah dan perlu waktu yang sangat panjang.  

Saya tidak akan membahas bagaimana terbentuknya berlian. Tetapi lebih bagaimana menguji kemurnian dan keaslian dari berlian itu. Berlian yang asli tentu sangat berbeda dengan berlian imitasi. Yang jelas berlian asli, biji berliannya saja terbentuknya perlu waktu dan proses jutaan tahun belum pembuatannya menjadi sebuah berlian perlu waktu yang panjang dan tidak sembarangan. Dibentuk dan dibuat sedemikian rupa sampai menjadi benar-benar sempurna.

Bagaimana mengetahui berlian asli atau imitasi?

Pertama, bisa dengan jarum uji berlian. Gores berlian dengan jarum uji berlian. Kalau asli tidak akan tergores karena berlian asli sangatlah keras, lebih keras dari apapun. Kalau tergores berarti imitasi. Kemudian lihatlah kilau berlian. Kalau cahanya bening dan berkilau sempurna kemungkinan besar asli. Kalau tidak berarti imitasi. Bagaimana lagi? Dengan diamond tester, ukur berat jenisnya, dan masih banyak cara yang lain untuk menguji keaslian berlian.

Menilai asli tidaknya berlian saja perlu di uji. Apalagi cinta? #Uhuukk 

Dan bahkan segala sesuatu di dunia ini memang harus di uji. Iya bukan hanya perlu tapi harus. Terlalu banyak yang semu dan tidak jelas di dunia ini .

Cinta sejati juga kiranya perlu di uji.  Apakah asli atau kah imitasi? Apakah cinta sejati atau cinta palsuu?

Bagaimana mengetahui cinta sejati atau palsu?

Cinta sejati jelas tidak sama dengan nafsu. Kebanyakan yang kita lihat di film, di drama korea, lagu tentang cinta bukanlah cinta sejati tetapi nafsu. Karena hasratnya untuk memiliki dan untuk kepuasan pribadi.

Cinta sejati itu memberi, menghargai bukan memanfaatkan.

Cinta sejati tidak berorientasi pada fisik. Kalau orientasi fisik, kemudian ada hal yang membuat keindahan fisiknyanya berkurang, tidak cantik/tampan lagi, cintanya akan memudar dan hilang. Ini cinta palsu.

Cinta sejati tidak lekang di makan waktu dan jarak. Kalau cintanya kemudian terpisah jarak dan waktu kemudian luntur maka itu adalah cinta palsu.

Cinta sejati tidak bersyarat.  “Aku mencintaimu jika....”

Cinta sejati tidak beralasan. “Aku mencintaimu karena .... (fisik)

Cinta sejati tanpa syarat tetapi tidak buta. "Aku akan tetap mencintaimu bagaimanapun kondisimu, walaupun kutau kekuranganmu...."

Dan kesejatian cinta sejati adalah cinta yang berdasar kepada Dzat yang abadi. Cinta kepada Allah dan Rasulnya. Dengan cintanya berlandaskan iman dan akhlak karena Allah dan Rasulnya pastilah cinta itu kan selalu bersemi. 

Sudahkah cintamu kau uji?

Monday, February 11, 2013

Pernahkah pikiran dan hatimu selalu tertuju kepada seseorang?

Yang  saat sendiri ataupun di keramaian, yang ada di pikiranmu hanyalah  namanya

Atau pernahkah hatimu merasakan sakit ngilu, karena kerinduan ingin bertemu dengan seseorang itu?

Seseorang yang selalu kau sebut–sebut namanya. Membuatmu tak bisa tidur nyenyak. Pikiranmu  dibuat tak berhenti bekerja capek karena memikirkannya

Mencari-cari informasi apapun tentang dirinya. Bahkan sampai mengawasi setiap aktivitas dan gerak-gerik yang ia lakukan

Berharap-harap, membayangkan kehidupan bersamanya. Dengan itu saja hatimu sudah merasakan kebahagiaan tiada terkira

Yang sekedar menerima balasan smsnya sudah membuatmu senang bukan kepalang.

Bahkan ketika namanya disebut  dan terdengar di telingamu saja sudah membuat hatimu bergetar!

Jika kau pernah merasakan itu semua. Itulah “Desir-Desir Cinta”.

Dan Sesungguhnya kelak kita akan dikumpulan dengan orang-orang yang kita cintai. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam mencintai seseorang. Pastikan kita mencintai orang-orang yang benar dan layak untuk kita cintai.  

Jika seseorang itu ialah lelaki/ wanita pujaan hati anda, pasangan anda, itu adalah fitrah. Ya fitrah manusia yang dikaruniai rasa cinta dalam hatinya.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali-Imran (3): 14”)

Tetapi ingat! Jangan sampai menjadikan kecintaan kita kepada seseorang melebihi rasa kecintaan kita kepada “dia”. Dia yang lebih pantas dan yang berhak untuk kita cintai melebihi siapapun!

Siapakah dia? Dia bukan pasangan kita, bukan ibu kita, bukan ayah kita, bukan saudara, anak atau keluarga kita. Lantas siapa? Sesosok manusia yang berhak  dan semestinya menjadi orang yang paling kita cintai. Dia adalah manusia paling mulia, orang paling berpengaruh nomor satu di dunia, sebaik-baik suri teladan yang wajib kita contoh dan ikuti karena akhlaknya yang terpelihara. Dia tidak lain adalah Rasulullah Muhammad SAW.

Allahumma Salli ‘ala Muhammad Wa’ala ali Wasallim. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada beliau.

Manusia paling mulia yang membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang dengan cahaya Islam

Manusia yang semenjak lahir sudah kehilangan ayah dan usia 6 tahun sudah kehilangan ibundanya dan ia tetap sabar

Manusia yang semenjak kecil sudah menunjukkan kualitas akhlaknya yang mulia dengan tutur katanya yang menawan

Manusia yang tak kenal lelah memperjuangkan islam di tengah terpuruknya zaman yang terkenal jahiliah kala itu

Manusia yang menunjukan jalan yang lurus, jalan kebenaran. Namun ia malah mendapatkan balasan lemparan batu dan kotoran, dan ia tetap tegar

Manusia yang turun ke medan peperangan dan mempertaruhkan jiwanya sampai terluka sekujur tubuh dan wajahnya demi tegaknya agama Islam

Manusia yang di detik-detik menjelang wafatnya, masih saja memikirkan umatnya.

Yang ia dalam sakaratul maut dan menahan sakit yang luar biasa ia masih berdoa untuk umatnya

Bahkan menjelang ruh terlepas dari raganya kata terakhir yang ia ucapkan adalah, “Umatku. Umatku. Umatku.”

Sungguh, begitu besar kecintaan nabi kepada kita umatnya yang bahkan kita belum tentu untuk mencintainya

Begitu besarnya kecintaan nabi kepada kita yang berjarak ribuan tahun darinyaa. 

Kecintaan yang begitu dalam kepada kita yang justru sering untuk mengelak untuk mengikuti sunnah-sunnahnya

Apakah pantas orang seperti ini tidak mendapatkan porsi terbesar untuk kita cintai???


Jika bukan karena nabi, mungkin kita tidak akan mengenal indahnya ajaran islam

Jika bukan karena nabi, mungkin bagi anda para wanita akan di bunuh ketika lahir

Jika bukan karena nabi, kita tidak akan mendapat keberkahan dan syafaat dari beliau

Apakah pantas orang seperti ini tidak mendapatkan porsi terbesar untuk kita cintai?

Mari kita perbanyak bershalawat kepada beliau yang syafaatnya kita nanti-nantikan di yaumul akhir. Satu-satunya yang kita harapkan menjadi penyelamat di akhirat nanti.

Selain mangaguminya, bershalawat untuknya, berusaha mengamalkan dan mengikuti sunnah-sunnahnya hendaknya kita juga mencintainya lebih dari siapa pun.

Karena sesungguhnya seseorang akan berkumpul dengan siapa yang dicintainya. Dan semoga dengan mencintai nabi, insyaallah kelak kita juga dikumpulkan bersama beliau dalam surga-Nya.

Aamiinn...

.








Labels

 

My Friends

My Twitter