Apa kabar temen-temen semua??? Semoga selalu semangat dan pantang menyerah menjalankan aktivitas hari ini. Setelah beberapa hari hijrah ke tempat dan
lingkungan baru, yang cukup menyita waktu dan tenaga, akhirnya bisa posting juga di
blog ini setelah 3 hari lost. hehe. Semoga
perpindahan ke tempat baru ini juga menjadi semangat baru untuk berkarya lebih baik lagi. Untuk kali
ini, tidak berpanjang lebar langsung saja saya mau bahas mengenai ilmu ikhlas, mari di sila,
Kebanyakan dari manusia meyakini bahwa hidup itu adalah perjuangan.
Bisa perjuangan mengejar rezeki, jodoh, karir atau yang lainnya. Lazimnya untuk meraih itu semua dilakukan dengan berjuang sekuat-kuatnya untuk meraih keinginannya. Untuk dapat rezeki, dilakukan
dengan kerja keras siang malam, banting
tulang, peras keringat, pokoknya sampai titik darah penghabisan. Jodoh juga,
pokoknya kejar kalau perlu pepet terus sampai dapat. Berdoa sepanjang malam, “Ya Tuhan, kalau
dia memang jodohku, dekatkanlah… Tapi kalau bukan jodohku, Jodohin dong….” Hahaha, ada-ada saja.
Mungkin temen-temen pernah merasakan, ketika kita mengejar sesuatu,
ngotot banget, semua energi kita fokuskan ke situ, susaaah sekali dapatnya. Tetapi seketika
sudah sampai di titik ujung, kemudian pasrah, ikhlas. Ehhh, kok malah datang
sendiri. Anehh .....
Atau waktu nyari barang yang hilang, dicari ke mana-mana, buka ini buka itu
nggak ketemu-temu. Namun setelah diikhlaskan, pasrah. Ehhhh, malah datang sendiri di
pikiran dan tiba-tiba ingat barangnya ada dimana. Sering mengalami kejadiaan seperti ini?
Padahal sebenarnya kalau direnungkan lagi, agama juga sudah mengajarkan bahwa kewajiban manusia itu ikhtiar sampai mentok, mengenai
apapun hasilnya harus dipasrahkan, ikhlas dan disyukuri. Bukankah Sang Pencipta
sendiri yang berjanji akan menambah nikmat bagi manusia yang bersyukur. Yah,
tinggal menikmati proses ikhtiarnya dan menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah swt. Bukannya Dia yang
mengetahui sebaik-baik urusan?? RIgghhtt ???
Inilah yang namanya ilmu ikhlas.
I-k-h-l-a-s. 6 huruf yang gampang sekali diucap tapi
susah sekali dipraktekkan. Iyaa nggak? Diucapkan dibibir sih gampang, kucing
sebelah pun pasti bisa kalau dilatih. Hehe
Tetapi menciptakan peristiwa ikhlas di dasar hati sanubari
yang terdalam ini sangat memerlukan keterampilan, latihan dan pembiasaan! Kalau
kita sudah bisa mengikhlaskan sesuatu sampai di pikiran dan perasaan, energinya
tentu akan benar-benar powerfull. Karena yang bekerja di situ adalah kekuatan
Tuhan, low off atraction. Tau kann?? Hukum
tarik-menarik,
“Sesuatu
akan menarik pada dirinya segala sesuatu yang satu sifat dengannya”
Dalam buku Quantum Ikhlas, tulisan Erbe Sentanu, diterangkan.
“Nasib seseorang mencerminkan
karakternya. Sementara karakter orang itu berasal dari semua kebiasaan serta
tindakannya. Dan tindakan berasal dari pikirannya yang bermuara pada
perasaannya. Nasib, karakter, kebiasaan dan tindakan adalah sesuatu ‘yang
tampak’, sementara pikiran dan perasaan adalah energi kuantum ‘yang tak tampak’.”
“Kenyataan kuantum ini mengatakan : Kita
bisa mengatur perasaan untuk mengubah nasib kita. Otomatis!”
Dalam bukunya
Stephen Covey, The Speed of Trust juga dituliskan:
“...untuk
meraih tujuan hidup, tidak ada sesuatu yang bisa melebihi kecepatan trust...”
Sungguh benar, kalau kita percaya terhadap diri sendiri, dan yang
paling utama percaya kepada Allah SWT, atau bisa ikhlas. Tentu itu akan menjadi doa dan energi yang bisa
mengaktivasikan keinginan-keinginan kita menjadi daya dorong, dan tenaga yang
sangat powerfull menuju tercapainya keinginan kita tersebut.
Dalam Alquran, juga dengan gamblang dan sangat jelas bahwa,
“Allah itu dekat, berdoalah kepada-Ku,
pasti Aku kabulkan!
Kebenaran didalam Alquran tentu sangat mutlak dan tidak
perlu diragukan lagi. Iya, ada tiga cara Allah mengabulkan doa atau keinginan
kita,
Apabila Allah mengatakan ya, berarti kita mendapat apa
yang kita inginkan!
Apabila Allah mengatakan tidak, berarti kita akan mendapatkan
gantinya yang lebih baik!
Apabila Allah mengatakan tunggu, berarti kita belum
pantas untuk mendapatkannya. Untuk itu kita harus memantaskan diri di
hadapan-Nya. Dengan apaa??? Ikhtiar, amal dan doa dengan sebaik-baiknya. Insyaallah kita
akan mendapatkan yang terbaik disaat tepat menurut Allah.
Allah tidak akan pernah
terlambat. Dia juga tidak tergesa-gesa. Dia selau tepat waktu dan selalu punya
alasan dibalik semua kejadian dalam hidup kita. Kalau doa belum terjawab
mungkin karena kita belum pantas atau akan diganti dengan yang lebih baik.
Insyaallah....
Be Positive dan terus berprasangka baik saja terhadap-Nya! :D
Semoga bermanfaat
Salam