Alhamdulillaahh Puji syukur atas karunia-Nya masih bisa
menikmati pagi yang indah dengan udaranya yang bersih, di bawah naungan langit cerah berhiaskan cahaya sabit nan indah. Hemmmm.., sungguh terasa nikmat. Setelah menunaikan tahajud, sahur saum sunnah, dilanjutkan qabliah dan jamaah subuh di masjid itu
suatu kenikmatan yang tak terkatakan dan tak bisa dituliskan. Semoga membawa berkah... :-)
Tetapkanlah hati-hati ini untuk
selalu istiqomah di atas jalan Mu Ya Rabbii...
Tidak ada kata yang lebih
indah di pagi seperti ini selain ucapan syukur atas segala nikmat-Nya yang tak
terkalkulasikan lagi jumlahnya. Atas semua anugerah dan karunia-Nya, atas orang-orang terdekat yang selalu mendoakan
dan memberikan perhatiannya, keluarga
tercinta, dan sahabat-sahabat terbaik. Meskipun berada di tanah rantau, berada jauh
dari kampung halaman, dan jauh dari keluarga, bukanlah menjadi suatu alasan untuk bersedih
hati dan tidak berbahagia. Haruslah tetap bersyukur karena di sini pun
dipertemukan dengan keluarga baru, yang bisa
menjadi obat penawar kerinduan dengan keluarga tercinta di rumah.
Seperti kemarin, baru saja saya dan kawan-kawan halaqah (anggap sebagai keluarga baru) melaksanakan rihlah di pantai Penyabungan,
Membalong. Pantai yang masih sangat-sangat alami, jauh dari perkotaan, dengan
air yang masih benar-benar biru, angin yang sepoi-sepoi dengan panorama alamnya yang sangat indah.
Setelah seminggu full tidak
pernah libur dari pekerjaan kantor, aktivitas keseharian yang menguras fisik, pikiran
dan tenaga, dan membuat jenuh, sudah saatnya lah untuk sejenak mem’bebas’kan diri dari
rutinitas keseharian guna merefresh jiwa dan pikiran agar kembali semangat
beraktivitas.
Cerita pun dimulai. Ahad pagi,
sesuai jarkom yang telah di sampaikan sebelumnya oleh murabbi, jam 9 untuk berkumpul
di tempat di mana kami biasa melaksanakan halaqah. Lupa tepatnya berangkat jam
berapa ( karena tidak liat jam dan seperti biasa agaknya jam yang berlaku di
Indonesia adalah jam karet, jadi sedikit molor tidak sesuai dengan yang telah
direncanakan). Singkat cerita dengan mengendarai 3 avanza sampailah kami di
tempat tujuan, pantai Penyabungan jam 11.30 WIB. Acara kemudian dibuka oleh
murabbi kami, dengan menyampaikan beberapa amanat dan agenda yang akan kami
laksanakan dalam acara rihlah pada hari itu.
Setelah selesai pembukaan,
kami melaksanakan ibadah dzuhur berjamaah di atas terpal biru dengan terpaan angin
pantai yang sepoi-sepoi di bawah pohon yang cukup rindang, cukup nyaman dan terasa menyejukkan. Hhmmmm, subhanalllah
indah rasanyaa.
Acara pun dilanjutkan dengan memasak bersama, bakar-bakar ikan dan makan bersama. Dengan menu
seadanya pun kami santap dan lahap memakan semua makanan yang tersaji. Memang terasa
lain kalau makan sendiri dan makan bersama-sama. Meskipun dengan menu seadanya
pun akan terasa jauh lebih nikmat.
Setelah dirasa cukup, kami
pun memutuskan untuk menyusuri hamparan pantai pasir putih, batu-batu granit
dengan air lautnya yang benar-benar bening. Bercerita, bercanda bersama, sembari
menikmati panorama pantai yang begitu indahnya di depan mata. Tidak lupa dan tidak kami
sia-siakan untuk mengabadikan moment ini dengan kamera yang telah disiapkan sebelumnya.
Berpose, berfoto dan
bernarsis ria walau dengan tampang pas-pasan bergaya lagaknya seorang model majalah coverboy. Ehh kayaknya lebis pas anggap saja boyband ibukota yang niat berlibur dan nyasar di pedalaman Pulau
Belitung ini. :P :P
Setelah puas berfoto dan
menyusur pantai, tepatnya sebelum asyar kami putuskan untuk berkemas-kemas. Acara
pun di tutup dengan saling bertukar hadiah dan setelah itu kami bersepakat menunaikan
sholat asyar di masjid saja dan kemudian setelah itu langsung pulang. Singkat cerita,
udahan.
Sudah menjadi fitrah manusia,
yang namanya kejenuhan dan bosan melaksanakan rutinitas keseharian. Untuk
itulah diperlukan penyegaran jasmani, rekreasi batin dan jiwa seperti melaksanakan rihlah /rekreasi seperti
ini agar bisa merefresh raga dan jiwa untuk menjadi muslim yang lebih
kuat, sehingga dapat melanjutkan pekerjaan dengan kondisi yang lebih baik, dan lebih
efektif kedepannya.
Dengan kegiatan seperti ini di harapkan akan meningkatkan hubungan tali silaturahmi. Bantu-membantu
untuk mempersiapkan keperluan rihlah, memasak bersama, makan bersama, saling
tukar menukar hadiah dan sebagainya, tentu akan lebih meningkatkan rasa kerja sama
dan ukhuwah diantara sesama ikhwah.
Dengan lebih dekat dengan alam seperti ini, bisa sekalian bertafakur mengagumi
kebesaran dan keagungan ciptaan-Nya. Semoga dengan begitu, kadar ketaqwaan dan rasa syukur semakin bertambah dan bisa menjadi suntikan semangat untuk beraktivitas lebih baik lagi di hari-hari mendatang.
Sekian.