Apa kabar temen-temen semua. Amalan apa yang sudah temen-temen lakukan pada hari ini?
Semoga apapun kesibukan kita jangan lupa untuk selalu ingat kepada-Nya. Karena
baik itu belajar, menuntut ilmu, bekerja, atau apa pun itu, ke siapa lagi
kita mengharapkan ilmu, rezeki, atau kemudahan urusan selain berharap pada Dia?
Rightt???
Pada hari ini baru ngeh, ternyata hari ini sudah memasuki
hari ke 7 bulan Dzulhijah. Salah satu bulan yang mulia dimana berbagai amalan
mulia terdapat di dalamnya. Amalan yang apabila dikerjakan mempunyai nilai plus
atau nilai lebih di hadapan Allah SWT karena dilaksanakan pada waktu yang
utama. Lantas apa saja amalan utama yang bisa kita amalkan di bulan Dzulhijah?
Semoga tulisan sederhana berikut bisa memotivasi temen-temen untuk memperbanyak amalan
di bulan yang mulia ini.
Yang pertama adalah puasa sunnah. Dalam hadist diterangkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada
sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga
hari setiap bulannya.
Jadi
amalan yang pertama adalah puasa di 9 hari di awal bulan Dzulhijah. Eh,
sekarang kan sudah masuk, telat dong??? Tenang aja. Besok masih ada kesempatan
tanggal 8 Dzulhijah, kita disunahkan untuk puasa tarwiyah. Selain
itu juga disunnahkan puasa lagi pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu puasa Arofah.
Pada tanggal 9 Dzulhijah atau dikenal juga sebagi hari arofah ini, jamaah haji
sedang melaksanakan rukun haji yang paling utama yaitu, wukuf di Padang Arofah.
Nah, kita yang tidak melaksanakan haji sangat dianjurkan untuk berpuasa pada
hari arofah ini. Adapun keutamaan atau fadhilah dari puasa Arofah, disandarkan
pada hadist berikut ini:
“Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan
setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun
yang telah lewat.” (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)
Para ulama ada menambahkan untuk keutamaan puasa Tarwiyah dan Arofah,
didasarkan pada hadist lain, bahwa Puasa
pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah
menghapuskan (dosa) dua tahun.
Meskipun banyak yang mengatakan hadits ini dhoif atau
tidak kuat riwayatnya. Namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang
dhoif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla’ilul a’mal
(untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan
masalah aqidah dan hukum.
Kemudian masuk amalan selanjutnya, adalah memperbanyak bacaan takbir,
tahmid, tasbih, tahlil, istighfar mohon ampun, dan memperbanyak do’a
tentunya. Disunnahkan juga untuk mengeraskan suara ketika bertakbir di pasar,
jalan-jalan, masjid dan tempat-tempat lainnya. Selain amalan tersebut amalan-amalan
yang sudah biasa dilakukan seperti sholat sunnah, sedekah, tilawah quran dan
amalan soleh lainnya juga harus ditingkatkan.
Selanjutnya amalan yang paling utama dan menjadi rukun islam yang ke lima,
untuk dikerjakan pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah yaitu tidak lain dan
tidak bukan adalah menunaikan haji ke Baitullah. Meskipun sekarang mungkin
belum diberikan rezeki untuk bisa berkunjung ke sana, kita sebagai muslim
harus punya niat yang kuat dalam hati nanti pasti bisa berkunjung ke sana,
insyaallah. Tentunya tidak cukup kalau hanya dengan niat, harus
diimplementasikan juga dengan perbuatan atau action. Seperti perbanyak amalan,
bekerja lebih giat lagi, membuka tabungan haji, pelajari ilmunya, ikut
manasik/pelatihan haji, dsb. Intinya kita memantaskan diri dulu
kepada-Nya. Semoga dengan begitu insyaallah nanti kita akan mendapat panggilan
Allah untuk pergi ke sana. Amiiinnnn.....
Nahh yang terakhir, sesuai dengan namanya yaitu Hari Raya Qurban, maka
disunnahkan pada tanggal 10 Dzulhijah dan hari tasyrik untuk menyembelih hewan
kurban. Yaitu untuk mengenang peristiwa ketika Nabi Ibrahim as yang ketika itu Allah
memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu
Ismail.
“Sudahkan temen-temen menyiapkan kambingqurbaann???”
“Eh, gak harus kambing deng, bisa sapi, unta, atau domba bisa juga. Asal
jangan korbankan perasaan aja.” Hehe...
Hikmah dari qurban ini tentunya supaya kita dekat dengan Yang Maha Memberi
Hidup. Sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan, baik itu
nikmat umur, nikmat iman, nikmat sehat, nikmat rezeki, dan sebagainya tak
terhitung bila kita menghitung nikmat Allah yang sekian banyak ini.
Selain itu, balasan bagi yang berkurban dengan ikhlas tentunya akan mendapat
pahala. Rasulullah pernah menerangkan bahwa “Setiap satu helai rambut atau
bulu dari hewan kurban mendapat 1 kebaikan dan bernilai 1 pahala.”
“Pernahkah temen-temen menghitung helai demi helai bulu kambing
kurbaaann....???”
“Sampai lebaran monyet 100 kali juga gak bakal selesai-selesai !!!” hehe
“Makanya kalau kurban beli domba wol jangan domba yang gundul !!! Biar
banyak bulunya !, Banyak Pahalanya !” Hehehe.... *becanda lagi
Pokoknya banyak deh manfaat atau hikmah dari berkurban ini, sebagai ibadah
yang paling utama, membawa misi kepedulian
pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa, sebagai syiar
agama islam, dan mencari ridho Allah tentunya
Semoga saja kita diberikan kemudahan untuk bisa mengamalkan amalan-amalan
tadi diatas.
Cukup sekian, semoga bermanfaat buat yang baca dan menjadi motivasi buat
penulis sendiri.
Salam