Apakah kebiasaan temen-temen sesaat setelah bangun tidur?
Jawabannya mungkin bisa macam-macam, bisa baca doa dulu, atau kucek-kecek mata, atau mungkin cuci muka, atau ngaca dulu, atau mungkin benahin tempat tidur, atau ke
kamar mandi, atau mungkin juga bangun sebentar liat jam truss tarik selimut tidur lagi !
*adayangkesinggungnih
hehe
Apapun jawabannya saya yakin setiap
orang berbeda, karena setiap orang itu unik dan punya kebiasaan berbeda-beda
satu sama lain. Itu baru kebiasaan sesaat setelah bangun tidur, apalagi aktivitas
dari mulai bangun tidur sampai tidur
lagi. Di dunia ini tidak akan ada 2 orang yang mempunyai kebiasaan yang sama
mau dia suami istri, saudara kandung atau bahkan saudara kembar sekalipun. Mau kembar
siam, kembar dempet, sampai kembar identik, yang ibarat kata orang bagai pinang
dibelah duren #ehhdibelahdua tetep aja
punya kebiasaan yang berbeda. Hehe
Ngomong-ngomong, pernah lihat pemain sepak bola
terbaik saat ini, Lionel Messi yang sangat jago menggocek bola. Bisa nggak ya kita seperti itu??? Atau orator
ulung yang mampu membakar semangat kita menjadi ber-api2 dengan kata-kata yang
dirangkainya dan kita cuma bisa tertegun, melongo dan takjub saat dia bicara. Atau waktu liat pesulap yang tiba-tiba bisa
ngilangin orang atau benda dihadapan kita, trus kitanya cuma bisa bilang “Wouw !, Mustahil!”, “Gilaa benerrr!, kok bisa gitu!”, benar-benar di
luar ekspektasi kita. Atau yang paling deket, temen kita yang jago ngomong
english tanpa jeda titik koma, sedangkan
kita masih mengeja kaya anak TK. Atau ada anak belum genap 10 tahun sudah
hafidz Quran, sedangkan kita hafalin 1 juz aja susahnya setengah mati. Apakah
orang-orang hebat diatas diberi bakat khusus oleh Allah swt atau mungkin bakat
turunan, atau faktor genetik yang diwariskan dari orang tuanya?
Apakah rahasianyaa????
Nihhh, sy kasih bocoraannn jawaban. Kegiatan yang
secara otomatis dan tanpa disadari kita lakukan setiap hari dan menjadi
kebiasaan. Bisa mendorong kita untuk maju dengan sangat pesat atau juga bisa
menjatuhkan kita ke jurang yang sangat dalam. Ia bisa juga dikatakan sebagai kunci
orang-orang hebat dan juga bisa jadi penyebab orang-orang gagal. Bisa juga
menjadi kekuatan yang sangat besar, yang bisa mengantarkan kita ke pintu
kesuksesan dan bisa juga mengantarkan kita menuju keterpurukan. Ia sangat bisa
diarahkan, hanya perlu komitmen dan ketegasan.
Sudah bisa ditebakk, ia
tidak lain dan tidak bukan adalah “ HABITS”
atau kebiasaan kita .
Dalam salah satu buku
favorit sy “How to Master Your Habits”, tulisan
seorang ustadz muda yang juga seorang muallaf, Felix Siauw diterangkan :
“Habits merupakan hasil dari pada pengulangan suatu
aktivitas dalam jangka waktu tertentu. Semakin banyak satu aktivitas di ulang
dalam jangka waktu yang lama, maka habits akan semakin kuat. Dan faktor yang
menentukan kita akan memiliki habits hanya 2 hal, yaitu practice (latihan) dan repetition (pengulangan)”
Jadi terjawab sudah, kenapa
orang-orang hebat di atas bisa seperti itu. Karena mereka memang memilih untuk itu,
mereka melatih habits (kebiasaan) mereka secara terus menerus dan berulang kali,
mungkin bisa ribuan bahkan ratusan ribu pengulangan tanpa kita ketahui sehingga
punya keahlian seperti sekarang.
Kebanyakan dari kita melihat
orang hebat hanya di permukaannya saja, tidak melihat sisi bawah permukaannya. Jadi
terkesan mereka ajaib, hebat, mereka profesional dan berbakat, mustahil kita
seperti mereka. Padahal apabila kita juga melakukan hal yang sama seperti
mereka lakukan, kita juga bisa seperti mereka. Dengan catatan dengan pelatihan
dan repetisi minimal juga sama dengan yang mereka kerjakan!
Dalam buku yang sama Ust
Felix Siauw membuat suatu perumpamaan,
“Seperti yang kita kenal dalam Hukum Keseimbangan
Akar-Daun, bahwa ada hubungan erat antara pertumbuhan tajuk daun yang ada di
permukaan tanah dengan pertumbuhan akar di bawah tanah. Sama juga habits, banyaknya
“tajuk” daun di permukaan yang kita lihat pada diri seseorang menggambarkan
dengan jelas seberapa “akar” yang berada dibawah permukaan tanah.”
Artinya semakin banyak
latihan dan repetisi yang dilakukan, ibarat pohon yang punya banyak akar yang
semakin panjang untuk menyerap unsur hawa tanaman. Maka tajuk daun yang tumbuh
juga akan semakin banyak dan seterusnya tanpa putus, terus menerus berkembang
dan besar apabila terus dijaga dengan baik.
Nah sekarang, permasalahannnya
apakah kebiasaan yang kita lakukan sekarang sudah mencerminkan apa yang kita
inginkan pada masa depan kita nanti??? Terserah kita sih sebenarnya, karena
semua tergantung kita. Mau gagal atau sukses? Mau jadi orang rata-rata atau jadi
luar biasa? Mau jadi yang biasa-biasa saja atau yang istimewa??? *pilihsendiri
Hati-hati lhoh, kebanyakan orang mempunyai kebiasaan yang
tanpa dia sadari membawa pengaruh negatif dalam hidupnya. Contohnya aja,
yang sering banget kita lakukan, oh yang sy lakukan aja deh. Suka menunda-nunda,
suka tidur lagi habis sholat subuh, atau langsung tidur habis makan,
malas-malasan, begadang sampai tengah malam, berjam-jam depan laptop untuk online
gak jelas, hayooo.....*tersinggunglagideh,
jadi bangun telat, dan masih banyak lagi.
Dan kita sebenarnya tau kebiasaan kita itu tidak baik,
namun tetap saja kita lakukan. Mungkin karena sudah bertahun-tahun kita seperti
itu jadi susah sekali kita hilangkan. Kalau habits kita banyak negatifnya tentu
otomatis akan mendatangkan hal-hal negatif yang datang ke kita. Kannn? Baik itu
masalah kesehatan, sosial, kecerdasan, pola pikir, dsb.
Apakah habits negatif ini bisa
dirubah???? Jawabannya tentu adalah pasti bisa!!!
Bagaimana caranya??? Pertama,
kita harus mampu mengendalikan habits kita. Kalau kita tidak memiliki kemampuan
untuk itu, maka kita akan seperti robot, yang dikendalikan oleh habits kita
sendiri. Dengan mengendalikan habits berarti kita bisa memilah dan memilih
habits mana yang akan kita pertahankan atau kita tinggalkan, habits mana yang
akan kita bentuk dan kita tingkatkan. Kita yang memegang kendali penuh dan
bukan dikendalikan.
Makanya kalau mau hidup kita berubah, kita bisa
memanipulasi habits kita mengarah ke hal-hal yang positif. Seperti yang tadi
diterangkan di atas yang diperlukan untuk membentuk habits hanyalah ada 2 yaitu
sekali lagi practice (pelatihan) dan repetition (pengulangan), serta komitmen dan ketegasan tentunya.
Contohnya aja
yang mau merutinkan amalan seperti dhuha, sedekah, tahajud, atau amalan apapun. Yah lakukan
aja, tanpa perlu banyak mikir. Kata ustadz felix dalam bukunya. Tanpa peduli
kita lagi sesibuk apa sesempit apa ya meskipun awalnya berat, pokoknya lakukan!
Nah, biar gak terasa berat dan bisa konsisten kita tentunya harus punya motivasi untuk itu. Gimana
caranya???
Kita harus bisa menjawab pertanyaan Why dan What mengenai aktivitas
yang akan kita lakukan. Maksudnya???
Buatlah alasan kuat kenapa sy harus mengerjakan ini dan apa sebenarnya yang sy
inginkan! Semakin jelas dan kuat alasannya semakin bagus dan besar tenaga
pendorongnya.
Hal itu berlaku untuk banyak
hal, apa pun keahlian atau habits yang hendak kita latih.
Nahh untuk menjadi habits baru
perlu waktu berapa lama??? Tergantung niat dan keseriusan kita tentunya !!! Minimal
itu 30 hari tanpa putus. Contoh aja, kalau mau buat habits menulis, ya rutinkan
setiap hari nulis tanpa putus, 30 hari. Seperti yang sedang saya usahakan ni. Hehe.
Saya berkomitmen untuk “Learn n share, one day one
paper”, Mau kondisi apapun, mau di baca, di apreciate
atau nggak, yang penting nulis tulisan yang bermanfaat. Awalnya memang harus
dipaksakan! nanti akan terbiasa. Ya seperti itulah, berlaku untuk semua habits yang akan kita bentuk. Insyaallah sampe 30 hari akan terbentuk habits
baru. Dan tinggal diteruskan dan lama-lama akan terotomatisasai dalam pikiran
bawah sadar kita setiap hari tanpa kita pikirkan.
Logikanya itu seperti waktu bulan ramadhan, kita digembleng
30 hari untuk menahan lapar, hawa nafsu dari terbit fajar sampai terbenamnya
matahari yang menguji ketaatan kita. Awalnya memang berat, tapi lama kelamaan
akan biasa dan terbentuklah habits baru kita.
Semakin banyak pengulangan
dan pelatihan yang dilakukan tentu juga akan semakin bagus dan terasah tentunya.
Makanya sekarang tinggal kita yang memilih, mau menjadi
seperti apa? Tergantung kita. Dan yang terakhir, intinya perbaikan diri itu
harus kita paksakan setiap saat, biar jadi kebiasaan, membentuk karekter
diri dan menjadikan kepribadian kita menjadi lebih berharga dihadapan
Allah SWT.
Create New Habits !
Semoga bermanfaat,
Salam
Inspired by Ust Felix Siauw “ How to Master Your Habits”