Social Icons

Pages

Wednesday, October 17, 2012

Bagi temen-temen mahasiswa, wisuda mungkin saat yang paling ditunggu-tunggu. Dimana sebagai tanda berakhirnya perjuangan menimba ilmu selama beberapa tahun di kampus dan sekaligus kebanggan juga mendapat gelar sesuai dengan bidang pendidikan yang kita tekuni . Umumnya setelah wisuda kebanyakan orang  berusaha mencari  pekerjaan, atau  melanjutkan kuliah lagi. 

Tapi bagi saya, yang kuliah di Perguruan Tinggi Kedinasan dan  terikat dengan perjanjian ini,  tidak ada pilihan lain selain mengabdi selama beberapa tahun di tempat dimana saya di tugaskan. 


Enak sih memang, nggak perlu lagi memikirkan nanti mau kerja di mana, penghasilan tiap bulan gimana, belum lagi kalo mau lamar kerja, harus bikin surat lamaran kesana kemari. Iya kalau sekali langsung ketrima, kalau nggak??? Blm lagi persaingan kerja, buat jadi pns aja kabarnya yang daftar sampe ratusan ribu tiap tahunnya tidak sebanding dengan kuota penerimaannya. Bahkan tidak jarang yang sampai relain puluhan sampe ratusan juta! Nggak tau buat apa coba.?   #realita #heran

Sampe disini harus disyukuri  intinya...

Penantian menuju tempat penempatan ini bikin saya berpikir keras. Hampir setengah dari perhatian dan  konsentrasi pikiran dan perasaan tertuju ke sana.  Nanti di daerah penempatan lagi gimana ? dagdigdug dagdigdug, makan gak nyenyak tidur pun ga enak.



Oh ya sebelumnya temen-temen, untuk daerah penempatan sudah saya ketahui, karena memang sebelumnya program kampus waktu kuliah pada tahun kedua itu PKL sekaligus penempatan. Jadi setelah wisuda seperti  sekarang ini sudah gak surprise lagi nunggu penempatan  dimana. Ya hikmahnya, kita sudah tau lingkungan yang kan kita hadapi nanti. Dari mulai lingkungan, orang-orangnya, dan gambaran tugas kita di tempat kerja. Makanya perlu susun strategi, planning, program kerja kita nanti kalau sudah di sana.

Nah, saya mau  sedikit cerita keseharian di sana waktu dulu pkl 10 bulan di sana. Seperti kebanyakan kantor-kantor dinas upt kelas 3 di daerah, dimana kantor saya itu stasiun geofisika pengamatan gempa tapi jarang gempa. Malah lebih banyak  jari tangan anda daripada pegawai di sana #sedih

Nah kok bisa??  bukan  kapasitas saya buat jawab  :P ,

Makanya aktivitas di kantor itu Wouww... LUAR BIASAA!!  Luarbiasa Gak Ada Kerjaan! Hahahaha... Yah, bukan sepenuhnya nggak ada pekerjaan juga sebenarnya, banyak juga. Cuma bagi saya yg biasa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus rasanya gatal dan  nggak betah bangettt kalau lebih kebanyakan nganggurnya daripada kerjanya.   #CeritanyaDuluMantanAktifisCuy!!  #BeneranGakBohong    hehe...

Oya, untuk kesehariannya mulai pagi, jam setengah 7 harus sudah stanbay, kalau lagi rajin ya mandi, kalau lagi malas yah gitu aja pake kaos oblong celana training, melangkah ke kantor yang kebetulan bersebelahan dengan rumah dinas saya.

Jangan dibayangin wujudnya kaya apa! Ganteng bangett ! :P hehehe

Jam 6.50 itu mulai, Start, ambil kertas sama pensil,  menuju taman alat meteorologi yang di situ ada alat-alat pengukuran buat meteorologi, seperti termometer, panci penguapan, anemometer, penangkar hujan  dan sebagainya. Habis itu hitung-hitung, catet, buat berita, terus di kirim deh via VSAT IP. Lanjut jam 7 tet nih, nggak boleh telat kalau nggak pengen di marahin sama pak kapoksi. 

Soalnya bakal ketahuan kalau angkat pasang pias telat atau ada kesalahan. Habis ganti pias, dianalisa deh kalau mungkin semalem ada gempa. Setelah itu cek juga alat yang lebih modern,  seismograf digital, analisa sebentar, buat berita trus di kirim.  Tau nggak habis  itu ngapain temen-temen ?,

( nihh, seismografnya biar tahu bentuknya seperti apa)
Menungguu. !!!  Iya???  Selese tugas sementara. nunggu apa? *sabar
Kalau nunggunya ditemenin kekasih hati yang bermata bening sih gak bakalan bosen.
tapi kalau nunggu gempa ???, trus yang ditungguin nggak dateng-dateng lgi, hiks...  jadinya ya sambil ngilangin bosen kalau nggak sambil nonton tv, ngopi atau baca koran,  yg jadi teman setia pastinyaa sambil fesbukann klo gak twitterann.
#KebongkarDehRahasiaGue. hehe

Sampe waktu jam pengiriman itu jam 10 sama jam 13 terus pulang ke rumah.

Kalau saya bayangin tiap hari mau begitu lagii, apalagi sampe bertahun tahun, haduuhhhh,,,
Inget dulu waktu saya masih polos, liat para senior2 sepertinya care bangett sama mas BRI *nyontek pakdirnih hehe.  Gaji  yang diterima sama  yang dikasih ke mas BRI nggak sebanding!!!

Nggak sebanding gimana? Yang diterima paling tinggal setengahnya. 80% gaji saya waktu itu.  Hahaha

Jadinya sekarang yang ada pada ngiri dan berharap harap angin surga remunerasi yang di nanti-nanti kedatangnnya, tapi kok  ya nggak kunjung datang juga. #ikutsedih. Kalau katanya, beberapa kementrian yang sudah remun, gajinya itu bisa puluhan juta lho. Haha #ngarep


Mungkin karena keadaan berpuluh-puluh tahun seperti itu (pegawai kantor, mayoritas senior2 lama semua) jadi kebanyakan sudah pasrah dan  sudah gak ngoyo, yang penting absen, kirim berita, kalau bisa naik pangkat tiap 2 tahun, syukur-syukur  naik gaji itu sudah bagus banget.

Apakah saya nanti akan juga seperti ituuu???  Apa waktu tua nanti saya juga begitu???
 Argghhhhhhh ,apaaa kaataaaa duniaaaaaa???

Katanya kan kalau mau lihat masa depan kita seperti apa lihat senior kita. kurang lebih akan seperti itu


"Gimana ni dengan impian-impian saya? Gimana mau bikin bangga orang tua? 
 Gimana mau ikut berkontribusi bagi bangsa dan negara? “
"ohhhh, tidaaaaaaakkk!"

Pertanyaan yang selalu menghantui otak dan pikiran saya.

Mulai disitulah saya merenung, nggak bisa kalau nanti gini-gini teruss, nggak bisa kalau cuma menunggu dan hanya terima keadaaan, nggak bisa kalau cuma ikut-ikutan yang lain dan cuma duduk manis nyerah sama nasib,  pokoknya nggak bisa kalau nggak usaha nggak ngapa-ngapain pasrah gitu aja. Saya yakin kalau kita berusaha pasti bisa. Bukankah Allah telah berfirman:

 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11

Makanya kita harus ciptakan perubahan!, Jangan sampai kalah dan lunglai dengan zona nyaman yang  melenakan ini. Yah! Kita punya segalanya! Potensi dan semangat  untuk maju dan bertumbuh! Setidaknya mulai dari diri kita dulu. Banyak hal yang bisa kita lakukan, tidak usah muluk-muluk dan berpikir setinggi langit. Kata orang bijak 


"Bila kita menginginkan sesuatu yang lain dari yang sebenarnya terjadi di sekeliling kita, maka cara termudah adalah memulai atau menciptakan perubahan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu."

Jadi mulai kita rubah aja kebiasaan dan mindset pikiran kita dulu. Kita awali mulai dengan susun planning kita ke depan yang positif,  ya contohnya aja dengan menulis, belajar  lagi, atau ngajar, bikin penyuluhan, kuliah, bisnis atau apapun lah sesuaikan sama minat, kemampuan dan potensi yang ada di daerah temen-temen. Yang penting kita sibukkan diri dengan kegiatan yang membangun tetapi tetap jangan lupa mengerjakan tugas kantor dengan sebaik baiknya, karena itu kewajiban kita. 

Dan yang terpenting lagi adalah komitmen. Komitmen untuk memperbaiki dan mengisi hari hari kita menjadi lebih berkualitas. Siapa tau dengan perubahan dari dalam diri kita bisa menginspirasi orang sekitar kita, bisa merubah tempat kerja kita, instansi kita atau bahkan bukan tidak mungkin bisa merubah bangsa dan negara yang kita cintai ini. Temen-temen tau kan #butterfly effect? Kepakan kecil itu bisa berpengaruh besar, intinya seperti itu.

Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan dari sekarang kapan lagi? Tiada kata terlambat untuk memulai perubahan, perubahan untuk menjemput impian-impian kita menjadi kenyataan.

Jangan pernah meremehkan diri kita, Allah SWT memberikan kita hidup dan potensi yang luar bisa untuk kita. Jangan sampai kita sia-siakan begitu saja.

TETAP SEMANGAT TEMAN-TEMAN !!!
SELAMAT BERTUGAS !!!


Labels

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

My Friends

My Twitter